Bab 30 ~ Limpahan Cinta

566 33 0
                                    

Selamat Membaca

Mama dan papanya mengangguk tanda paham.

"Seharusnya kamu gak kayak gini juga kali, Dar." Mama sedikit kurang suka dengan rencana anak sulungnya itu.

"Mam please jangan rusak rencana ku." Ujar Darian dengan raut datarnya.

"Ck ck, kamu ini! Apa-apaan sih kamu ini Darian, apa kamu ingin menyusahkan isteri mu!" Mamanya berdecak kesal, tak terima jika menantu kesayangan nya itu harus hidup susah.

"Siapa juga yang ingin menyusahkan isteri sendiri! Please mam ikuti saja alur yang aku buat." Kini Darian berkata dengan nada memohon.

Mamanya diam sejenak, mungkin sedang berpikir.

"Baiklah, tapi jangan lama-lama!" Akhirnya mamanya setuju.

Sedangkan papanya hanya menepuk bahu Darian. "Oke papa akan mendukung mu, papa yakin maksudmu baik." Ucap nya.

"Thanks pap." Ujar Darian.

Sedangkan Mariam dan yang lainnya yang sudah berada di dalam rumah, mereka semua membantu Mariam beres-beres.

Meski rumah sudah dalam keadaan bersih karena Darian selalu memakai jasa art paruh waktu untuk merapikan rumah ini setiap hari, namun ada saja yang perlu dibereskan meski sedikit.

Misalnya, membereskan pakaian Mariam dan Darian kedalam lemari.

Untuk perabotan sendiri semuanya sudah komplit dan tertata rapi.

Darianlah yang sengaja memesan jasa arsitek untuk mendesain rumah minimalis ini beserta isinya, bahkan sebelum kenal Mariam.

Tadinya hanya dia ingin gunakan untuk tempat melepas penatnya sendirian saat pulang ke negri ini. Karena suasana nya yang asri, nyaman, dan terasa menenangkan.

Belum ada yang tahu tentang rumah minimalis Darian ini. Darian sendiri baru beberapa kali tinggal di sini, karena lebih banyak di rumah besarnya setiap pulang.

Tak disangka, dia menggunakannya untuk hidup berumah tangga dengan Mariam.

Mariam kini sedang berada di dapur, dia sedang membuatkan kopi dan teh manis untuk keluarga.

"Sayang!" Panggil Darian, yang langsung memeluk isterinya itu penuh sayang.

Prisa yang juga ada di dapur sedang membantu Mariam, langsung memalingkan wajahnya. Malu melihat kemesraan antara kakak dan kakak iparnya itu.

"Prisa biar aku saja yang membantu kakakmu itu, kamu bergabung saja dengan yang lainnya." Ujar Darian menoleh sekilas kearah Prisa dengan isyarat mata menyuruhnya untuk pergi.

Lalu dia fokus kembali pada Mariam, mengecupi puncak kepalanya penuh sayang.

Sedangkan wajah Mariam sudah merah merona seperti tomat matang mendapatkan perlakuan manis yang tak henti-hentinya dari Darian.

"Isssh jangan usir Prisa!" Mariam menggoyangkan bahunya pelan, agar Darian pergi.

Tapi bukan nya pergi dan menjauh Darian malah semakin nakal.

Mulai mengecupi leher putih jenjangnya itu penuh sayang.

Sedangkan Prisa bengong tak percaya dengan apa yang dilihatnya, pria yang dipikirnya dingin, jutek dan galak itu ternyata bisa sebucin itu.

"Prisaaa!" Darian berkata tanpa menoleh, menyadarkan adik iparnya yang sedang bengong itu.

"I iya kak!" Dengan cepat Prisa setengah berlari keluar dari dapur.

"Aaah kakak hebat! Bisa menaklukan manusia dingin itu!" Gumam Prisa tak percaya.

"Kenapa kamu mengusir Prisa sih!" Ujar Mariam sambil mematikan kompor nya.

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now