Apa yang ada di pikirannya

628 38 0
                                    

Selamat membaca


"Kalau aku menerima mu, apa kamu juga akan menerima ku?"

Mariam memberanikan diri untuk buka suara, meski sebenarnya sangat sulit. Suaranya sedikit terbata-bata dan lirih, karena takut mendengar jawaban dari Darian.

Darian tersenyum. "Tergantung pada dirimu sendiri juga." Jawaban Darian seakan menampar Mariam sampai ke jantungnya.

Mariam menundukkan pandangan nya. Kedua tangannya saling meremas di bawah meja.

***

"Maksud kamu apa?" Sedikit gugup.

"Apa ini? kamu seolah-olah mau menerima ku, lalu menghempaskan ku dengan perkataanmu itu? Jika benar, ini sungguh merendahkan harga diriku sebagai seorang wanita!" Mariam sangat geram dengan perkataan Darian, namu hanya mampu berteriak dalam hatinya.

Darian tersenyum sinis. "Dengar ini, aku tidak akan bisa memuaskan mu. Jadi kalau kamu mau menikah dengan ku kamu harus bisa menahan diri untuk tidak aku sentuh! Heh." Dengan senyuman licik nya.

"Deg" Duasana tiba-tiba saja berubah makin mencekam.

Apalagi perkataan Darian yang begitu dingin dan sinis nya. Mariam yang dari tadi lebih banyak menunduk, akhirya berani sedikit mengangkat wajah nya.

Dia menatap dalam manik mata Darian. Darian tampak sedikit salah tingkah. Namun menutupinya dengan pura-pura batuk.

Beruntung pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Selamat menikmati." Ucap pelayan dengan sopan nya, lalu dia pergi setelah meletakkan pesanan di meja.

Darian segera mengambil minuman nya dan meminumnya, hatinya sedikit tenang.

Darian balas menatap mata Mariam dengan dalam dan penuh arti.

'Deg'

Jantung Mariam berdegup kencang seolah akan melompat keluar dari dadanya, saking kencangnya.

Mariam segera menundukkan pandangan nya kembali. "Aduh, kenapa jantungku berdegup kencang dan hati ku rasanya berdebar begini." Tanpa di sadari pipi nya mulai merona.

Darian tersenyum melihat tingkah Mariam yang terlihat begitu gugup." Menggemaskan." Gumam nya.

"Kamu mengatakan sesuatu?" Masih menundukkan pandangan nya.

"Tidak." Jawaban nya begitu dingin dan kaku.

"Ya ampun, semoga dia bukan jodoh ku. Menyebalkan!" Gerutu Mariam dalam hatinya.

"Jadi apa jawaban mu?" Demi apapun sebenarnya Darian begitu cemas mendengarkan jawaban dari Mariam.

"Aku harus jawab apa? Hah. Jika aku menolak hanya karena alasan seperti itu, mungkin dia akan berpikir kalau aku wanita yang haus s*k*" Pikir Mariam, dia menghela napas panjang.

"Aku tidak masalah dengan keadaan mu yang seperti itu, mungkin suatu hari nanti kamu bisa disembuhkan." Dengan seulas Senyumannya.

Senyuman itu mampu membuat seorang Darian begitu terpesona dan ingin sekali mencicipi bibir merah jambu milik Mariam.

"Ehm." Darian berdehem untuk mengusir perasaan gemuruh di dadanya.

Mariam merasa heran dengan sikap pria di hadapannya itu. Kadang dia terlihat begitu dingin dan kaku, tapi kadang terlihat seperti salah tingkah, meski cuma sebentar saja.

Mariam memberanikan diri untuk menatap Darian kembali. Dua pasang netra mata mereka saling bertemu.

'Deg'

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now