52 ~ Ada Apa Lagi

324 20 0
                                    

Selamat Membaca



Paginya

Mariam menggeliat, tubuhnya terasa berat. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ternyata tubuhnya dipeluk Darian erat. Kaki Darian membelit kakinya, sementara tangan Darian melingkar di perutnya dengan posesif.

Mariam berusaha menggeser sedikit tubuh suaminya itu, tapi bukannya Darian melepaskan pelukannya. Dia malah mempererat pelukan.

"Huuuh, sayang kendurin pelukannya. Aku susah bernafas, apa kamu ingin membunuhku dengan pelukanmu itu!" Ketus Mariam, dia yakin suaminya itu pasti sudah bangun. Hal ini sudah menjadi kebiasaan Darian. Saat sudah terbangun akan berpura-pura masih tidur dan tak mau melepasnya semudah itu.

Blush

Pipi Mariam jadi merah merona, teringat kebiasaan Darian suaminya itu. Tak semudah itu melepasnya, ya artinya pria itu pasti menginginkannya lagi.

"Hemm, kamu mau kemana sayang?" Gumam Darian serak.

Glek

Mariam menelan salivanya susah payah, bukti gairah suaminya terasa menegang menempel di perutnya. Wajahnya semakin merona saja.

"Mau mandi." Cicit Mariam pelan.

"Sebentar lagi." Darian tak menunggu jawaban Mariam, karena dia sudah menggoda Mariam dengan bibirnya.

Bibir tebal sexinya menelusuri leher putih jenjang Mariam. Dan akhirnya sudah bisa diperkirakan apa yang terjadi selanjutnya. Mariam dan Darian kembali memadu kasih, saling memberi dan menerima menikmati surga dunia yang halal bagi mereka.

Hari menjelang siang, penghuni kapal pesiar sudah pada keluar. Menikmati secangkir kopi panas diselingi obrolan ringan.

Sarapan pagi, mereka lewatkan tanpa Darian dan Mariam. Karena dua sejoli itu sedang asik bermesraan.

Hingga menjelang makan siang barulah mereka keluar. Darian tampak berseri-seri, karena mendapatkan cukup banyak suplai energi. Beberapa ronde yang dia lewati dengan begitu bergairah.

Sedangkan Mariam tampak malu-malu, sepertinya takut jadi bulan-bulanan anggota keluarga.

"Ck CK, kalian ini kayak pengantin baru saja." Cibir Firza mendelikkan matanya.

"Makanya cepat menikah!" Darian membalas dengan senyuman mengejek.

Sedangkan wajah  Mariam sudah merah merona karena malu.

Anggota keluarga lainnya jadi tertawa dengan perdebatan Darian dengan Firza, membuat Mariam semakin malu saja.

Selepas makan siang, Mariam sedang berduaan dengan Darian. Semenjak kemarin, dia ingin menanyakan sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Sayang bukannya kamu sudah bangkrut? Kok bisa menyediakan liburan semewah ini?" Tanya Mariam penuh keheranan, dahinya berkerut dalam dan tangannya menggenggam tangan Darian kuat.

"Tenang saja semua dibayarkan mama dan papa." Bohongnya, Darian memalingkan wajahnya. Bingung bagaimana caranya mengakhiri kebohongan ini.

Setelah dipikir-pikir, dia jadi merasa takut Mariam marah padanya. Membiarkan Mariam hidup dalam kesederhanaan selama beberapa bulan ini, padahal nyatanya uangnya berlimpah.

"Kok selalu merepotkan mama dengan papa sih? Seharusnya kita jalani saja semuanya dengan apa adanya. Tidak perlu berlebihan, dan mengadakan sesuatu jika memang kita tidak mampu!" Ketus Mariam, justru dia jadi marah dan kesal pada suaminya itu.


Bersambung....

Bab selengkapnya di Dreame, Innovel, karya karsa

Terimakasih
Mirastory

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now