Bab 20 ~ Kenapa Pulang Terlambat

492 30 0
                                    

Selamat membaca

"Iya iya semoga saja kamu muncul di mimpi ku!" Memutar bola matanya malas.

Darian tergelak, lalu segera menutup jendela mobilnya dan pergi melajukan mobilnya.

Mariam menatap mobil Darian sampai hilang dari pandangan matanya.

"Aaah tuan galak ternyata kamu narsis juga! Tetapi kamu juga baik. " Tersenyum lebar.

"Tetapi kenapa aku selalu merasa kamu ada kemiripan dengan Firza ya." Gumam nya kembali, Lalu segera masuk ke dalam rumah nya.

Mungkin karena dia masih mencintai Firza dan belum bisa move on. Sehingga merasa Darian mirip dengan nya.

"Kenapa Darian gak mampir dulu?" Seperti nya ibu sedikit kesal. Sang ibu sudah berdiri di ambang pintu utama.

"Mam belum tidur?" Mariam merangkul lengan ibunya itu, tanpa menjawab pertanyaannya.

"Nungguin kedua anak gadis mama tentu saja! Udah malam baru pulang!" Berkata dengan ketus.

"Maapin aku ya mam." Dengan wajah memelas nya.

"Ya sudah! Mana Prisa?" Celingukan mencari Puteri bungsunya itu.

"Loh emangnya belum pulang?" Mariam merasa heran.

"Belum, tadi bukannya pergi bareng kamu?" Tanya mamanya sambil melangkahkan kakinya masuk.

Mariam berjalan sambil memeluk lengan ibunya itu, dia belum menjawab.

Mereka kini duduk di kursi yang ada di ruang tengah. Sang ayah sudah duduk manis dengan raut wajah masam nya.

Merasa kesal karena puteri nya pulang terlambat.

"Kenapa terlambat?" Tanya ayahnya dengan datar.

Mariam mengerti kalau ayahnya sedang dalam mode marah.

"Maapin Mariam yah, tadi kami makan malam lalu Darian mengajaku melihat-lihat lukisan karyanya. Setelah nya kami mengobrol cukup lama." Mariam berkata dengan suara pelan.

"Ck ck. Ayah tahu kalian akan menikah dalam beberapa hari lagi. Tapi dengar! Kalian belum sah saat ini! Jadi awas saja kalau kamu sampai melakukan hal yang tidak-tidak!" Berkata dengan tajam.

"Iya gak akan yah." Meyakinkan ayah nya.

"Maapin aku ayah, tadi kami hampir saja melakukan itu. Huuuh." Dalam hati Mariam, dia menyesali apa yang terjadi tadi.

"Mana prisa?" Ayah!ya mengedarkan pandangannya mencari sosok prisa.

"Maaf yah, kami gak bareng. Sebenarnya tadi kami pisah. Darian tadi membawaku ke rumahnya. Sedangkan Prisa dan Arka, mungkin mereka makan di restoran." Jawab Mariam dengan ragu.

Dalam hatinya, Mariam merasa bersalah. Karena merasa tidak bisa menjaga adiknya.

"Ck ck, bagaimana sih kamu ini! Masa gak bareng dengan adikmu!" Ayah nya tampak kesal.

"Maaf." Hanya kata itu yang lolos dari mulutnya. Raut wajahnya terlihat sedih.

Di luar tiba-tiba saja terdengar suara deru mobil. Mereka sudah hapal kalau itu adalah suara deru mesin mobil milik Arka.

"Itu sepertinya mobil Arka!" Dengan cepat prisa berdiri menuju ambang pintu, diikuti oleh orang tuanya.

Tampak Arka dan Prisa yang berjalan menuju pintu.

"Ayah, ibu maaf kami terlambat pulang." Nyali Prisa ciut, ketika melihat raut wajah dingin ayahnya.

Dia tahu saat ini ayahnya sedang dalam mode marah. Tentu saja marah, karena anaknya pulang kemalaman.

Jodoh Luar Biasaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें