Bab 29 ~ Rumah Baru

689 33 0
                                    

Selamat Membaca

"Ah Kenapa rasanya dia makin tampan sih! Bahkan rasanya jauh lebih tampan dari Firza." Mariam yang ada dalam pelukan Darian semakin merona.

"Ayo Mariam move on lah! Kenapa kamu terus ingat Firza sih!" Mariam menasehati dirinya sendiri.

Mereka berjalan beriringan, dan Darian terus merengkuh bahunya posesif sampai ke ruang makan.

Ruang makan

Mariam langsung duduk di kursi yang ada di samping Prisa. Ya tempat duduk nya semasa gadis dulu.

Sedangkan Darian berdiri menatap isterinya yang seenaknya duduk tanpa mengajaknya itu.

"Eh Mariam kamu ini, masa suami u di biarkan berdiri!" Cecar mamanya.

Mariam mendongakan wajahnya dengan senyuman polos yang malu-malu.

Darian menaik turunkan alisnya.

"Kursinya penuh mam" Ujar Mariam.

Meja makan mereka memang ukuran kecil, dan hanya muat untuk empat orang saja.

"Prisa kamu ambil kursi plastik yang ada di pojokan sana. Biarkan Darian duduk di samping kakamu." Ujar Ayahnya tegas.

" Iya mam." Prisa mencebikkan bibirnya, gak suka sebenarnya.

"Eh gak perlu. Saya sama Mariam mau makan di ruang tengah saja berdua." Sahut Darian cepat.

"Makan berdua?" Mariam merasa gak janjian deh.

"Iya bukankah tadi kamu yang ngajakin aku sayang." Darian membelai rambut isterinya yang sengaja dia gerai itu.

"Eh iya iya." Jawab Mariam, sebenarnya dia tahu Darian sedang bohong.

"Kalau begitu, Prisa kamu bantuin bawakan makanan untuk kakak dan kakak iparmu ya."  Ujar mamanya.

"Siap mam." Prisa mengacungkan jempolnya.

"Gak usah, saya sama Mariam saja yang bawa." Darian segera mengambil nasi dan lauknya dalam porsi banyak.

Mariam menatapnya tak percaya.

"Banyak amat, emang bakalan habis?" Tanya Mariam heran.

"Habis, kan kita mau makan sepiring berdua." Darian tersenyum menggoda Mariam.

"Isssh dasar!" Rasanya Mariam tak percaya pada kelakuan pria yang kini jadi suaminya itu.

"Bucin nih bucin!" Prisa tergelak, yang langsung dihadiahi geplakan pada lengannya oleh Mariam.

"Ayo sayang! Jangan lupa kamu bawa segelas air putih ya." Ajak Darian, lalu duluan pergi ke ruang keluarga.

Mariam terpana dengan ucapan suaminya itu.

"CK ck dasar tukang perintah!" Cibirnya.

"Mariam jangan begitu sama suami!" Mamanya melotot, dan ayahnya juga sama melorotnya.

Mariam hanya tertawa malu. "Maaf maaf."

Mariam pun segera membawa segelas air putih, dia tahu yang diinginkan Darian. Apalagi, kalau bukan minum segelas bersama.

"Iiih jiijik!" Gumam Mariam pelan, membayangkan harus makan dan minum dalam satu wadah yang sama.

"Rasain tuh dapat suami bucin dan posesif!" Hida Prisa.

"Prisa sudah jangan ganggu kakakmu terus." Ujar ibunya.

Prisa nyengir saja.

Mariam langsung melengos mengikuti suaminya.

Kini mereka sudah duduk di kursi yang ada di ruang keluarga.

"Apaan sih malu tahu! Masa harus makan sepiring berdua." Ujar Mariam setelah dirinya duduk di samping Darian dengan sedikit jarak.

Jodoh Luar Biasaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें