36 ~ Mesra

524 21 0
                                    

Selamat Membaca

Darian segera memarkirkan mobilnya, setelah sampai di rumah mereka.

"Ayo!" Darian kembali menggendong Mariam penuh sayang.

Mariam terus merona dan tersipu malu dengan perlakuan manis suaminya.

Darian mendudukkan Mariam di sisi tempat tidur, setelah berada di dalam kamar mereka.

"Masih sakit?" Tanya Darian, tangan nya sibuk memijat-mijat kaki Mariam.

"Sedikit." Ujar Mariam malu.

"Sudah gak usah di pijat lagi." Mariam merasa tidak enak hati di pijat suaminya.

"Emangnya kenapa?" Tanya Darian, dahinya berkerut dalam.

"Aku malu, kamu pijat begitu abang sayang!" Ujar Mariam dengan senyuman malu-malu khas nya.

Senyuman kesukaan Darian, menurut nya senyuman malu-malu Mariam membuat nya terlihat makin cantik saja.

"Kenapa harus malu, aku kan suami mu." Darian duduk di samping Mariam, memeluk nya dari samping dengan erat.

Dan menelusuri leher jenjang Mariam dengan bibir tebal nya.

"Isssh mesum!" Mariam mendelik.

"Tapi kamu suka kan?" Mengecup sekilas pipinya, gemas.

Mariam mencebikan bibirnya mendengar perkataan suaminya itu.

Kemudian Mariam merebahkan tubuhnya, dia merasa lelah ingin istirahat.

Darian langsung mengungkungnya dari atas dengan senyuman menggoda. "Udah pasrah aja."

Mariam mengernyitkan dahi nya. "Pasrah?"

"Dasar lemot!" Darian mengecup bibir nya sekilas.

"Apaan sih?" Mariam benar-benar bleng, belum menyadari maksud suaminya itu.

"Jadi ini gak bercanda? Beneran gak tahu?" Darian tergelak tanpa suara.

Mariam menggelengkan kepalanya.

"Ini!" Langsung menyentuh paha istrinya dan merayap terus kebagian sensitif Mariam.

"Aaaah dasar mesum!" Mariam berteriak karena kan gelenyar nikmat itu.

Darian tertawa lepas, langsung membanting tubuhnya di samping Mariam. Memeluknya dari samping, dengan wajah menyuruk di dada Mariam.

Mariam memposisikan diri miring berhadapan dengan suaminya itu. Memeluk nya erat penuh cinta.

"Kamu kenapa menguntit ku? Apa kamu gak percaya pada suami mu ini?" Darian berkata dengan lembut.

"Aku percaya padamu, tapi juga sedikit takut sih." Jawab Mariam pelan.

"Takut apa?" Darian masih setia menempel di dada isterinya.

" Takut kamu ada main sama dia." Ucapan Mariam lebih tepat jika di sebut gumaman.

Tapi Darian masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Itu sama saja kamu gak percaya pada suami mu ini." Darian mendongakan wajahnya, menatap lembut wajah isterinya.

"Maaf." Jadi Mariam kan yang minta maaf.

"Hemmm" Jawaban Darian membuat Mariam kesal saja.

"Hemmm apa?" Belum paham maksud nya.

"Katanya kamu itu cerdas, tapi kok gak ngerti perkataan ku sih." Sudah mengecup keras leher Mariam hingga berbekas merah.

"Isssh, mana aku ngerti kalau cuma hemmm. Kan bisa mengandung banyak arti sayang." Mariam menarik kepala Darian agar sedikit menjauh.

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now