37 ~ Adik Darian

427 21 0
                                    

Selamat Membaca

Mata Mariam memanas. Kini dia tidak merasa di cintai suaminya, tapi sudah sangat yakin kalau Darian memang sudah benar-benar mencintai nya.

Hingga akhirnya bulir bening itu meluncur juga.

"Hei kenapa menangis?" Darian bisa merasakan ada sesuatu yang basah di kemejanya.

Dia tahu Mariam sedang menangis.

Darian menangkup pipi Mariam dengan lembut. Menatap wajah cantik yang sedang menangis itu.

Menyeka air mata Mariam dengan telapak tangannya.

"Ada apa? Apa ada perkataan ku yang salah?" Tanya Darian lembut.

Mariam bungkam tak sanggup berkata-kata, dia hanya kan kepalanya saja.

"Isssh dasar cengeng!" Darian memposisikan diri berhadapan dengan Mariam.

Membelai pipinya dengan lembut dan mengecupi pipi istrinya berulang kali.

Mariam langsung memeluk kembali suaminya erat, menyurukkan wajahnya di dadanya dengan hati yang di penuhi bunga-bunga bahagia yang bertaburan.

"Ayo kita ulangi yang semalam, anggap saja bulan madu." Bisik Darian sambil mengerlingkan matanya menggoda.

"Apaan sih, kambuh lagi mesum nya!" Ujar Mariam tersipu malu.

Pasalnya setelah acara akad dua bulan yang lalu, Darian melakukan nya hampir tiap malam.

Tring

Terdengar notifikasi pesan ke ponsel Darian.

"Ada pesan masuk!" Ujar Darian sambil merogoh saku celananya.

Mariam sedikit menyingkir, dia duduk rapat di samping suaminya itu.

Darian memeriksa pesan masuk itu.

"Kak aku akan pulang besok tunggu aku ya😁, gak sabar pengen ketemu kakak ipar dan calon istriku itu."

Itulah isi pesan yang di kirim adik Darian.

"Huuuh" Darian mengesah, raut wajahnya tampak berubah. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa?Siapa yang kirim pesan? Kenapa kamu kelihatan bingung begitu?" Mariam menatap suaminya heran.

"Adik ku, dia akan pulang besok." Darian langsung memeluk Mariam seolah takut kehilangan.

"Loh seharusnya kamu kan senang, kok gelisah gitu? Atau jangan-jangan kalian gak akur?" Tanya Mariam, dia mengurai pelukan suaminya.

Menatap nya lekat-lekat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Darian merebahkan tubuhnya dengan paha Mariam sebagai alasnya, dan memejamkan matanya.

Mariam membelai lembut kepala suami nya itu.

"Jika suatu hari nanti pacar lama mu itu kembali menemui mu, apa yang akan kamu lakukan?" Darian bertanya sambil memejamkan matanya.

Mariam menghela nafas nya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

Lalu membayangkan seandainya Firza tiba-tiba saja datang menemuinya.

Dalam bayangan nya Firza datang dengan senyuman hangat penuh cinta dan ingin memeluknya. Seperti hal nya Martha saat bertemu dengan Darian waktu itu.

Lalu dia terkejut mengetahui dirinya sudah menikah, dia akan menganggap nya berkhianat. Karena tak menunggunya.

"Aku akan mengatakan kalau dia sudah terlambat. Karena kini aku sudah punya pangeran tampan sebagai pendamping hidup ku." Ucap Mariam sambil tergelak.

Jodoh Luar BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang