bab 33 ~ Pinjam Suamimu

549 25 0
                                    

Selamat Membaca

"Apa aku sudah keterlaluan, baru menikah sudah sebucin ini pada Darian."Dalam hati Mariam.

"Hai Darian apa kabar mu? Tadi siang kita belum sempat ngobrol banyak." Martha mengulurkan tangannya kepada Darian diiringi senyuman merekah dari bibir merah terangnya.

Mariam terpaku melihat wanita itu yang tampak luwes, tanpa canggung sedikitpun padahal ada dirinya yang jelas-jelas berstatus sebagai isteri bagi Darian.

Darian menghela nafas nya, dia gusar. Menatap Martha sekilas, lalu menoleh ke arah Mariam sekilas. Setelah nya kembali kearah Martha.

"Baik, sangat baik." Darian berkata dengan nada datar, tangannya menyambut uluran tangan Martha.

Mereka bergenggaman tangan cukup lama, karena Martha sepertinya enggan melepaskan tangan Darian.

Mariam diam dengan kaku memperhatikan interaksi keduanya.

"Baik? Benarkah? Apa karena kehadiran ku?" Martha tertawa kecil, nada bicaranya bercanda. Tapi sebenarnya dia serius.

Darian menoleh ke arah Mariam sekilas, sambil mengeratkan genggaman tangannya. Seolah memberi kekuatan kepada Mariam, dan menjelaskan bahwa dirinya tidak ada apa-apa lagi dengan Martha.

"Wah wah apa ini! Kenapa mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling merindukan!" Mariam menatap mereka dengan hati berdenyut nyeri.

"Mariam aku pinjam suami mu sebentar ya!" Mariam berkata dengan nada bercanda diiringi tawa kecil dan kedipan sebelah mata.

"Pinjam? Sayangnya dia bukan barang yang bisa aku pinjam kan. Heheh." Mariam tergelak dengan nada bercanda. Ya cuma akting, yang sebenarnya dia serius.

Darian tersenyum tipis mendengar perkataan isterinya itu.

"Bagaimana ini, aku padahal udah ijin padamu kan? Please sebentar aja kok." Martha memasang pupi eyes nya.

"Hemmm kalau begitu baiklah, tapi boleh dilihat gak boleh di pegang ya! heheh." Jawab Mariam dengan nada bercanda pula, dia pun mengedip-ngedipkan satu matanya pada Martha.

Darian geleng-geleng kepala melihat kelakuan Mariam, yang membuat nya semakin gemas saja.

Tanpa berkata-kata, Darian langsung mengecup pipi Mariam dengan gemas dan lama.

Martha sampai mengepalkan tangannya, tentu saja dia cemburu. Karena masih ada rasa cinta di hatinya.

"Aku suka jawabanmu itu sayang." Darian berbisik di telinga isteri nya itu.

Pipi Mariam sudah merah merona dengan perlakuan mesra suaminya di depan Martha. Bahkan bukan hanya di depan Martha, karena masih banyak orang di sana.

Mereka menatap Mariam dan Darian dengan senyuman.

"Romantisnya." Bisik mereka.

Mereka tidak tahu saja kalau Mariam sangat malu saat ini.

Sementara itu, tangan Mariam melingkar mesra di pinggang Darian.

Meski sebenarnya Martha merasa kesal mendengar jawaban Mariam dan sikap mesra Darian pada Mariam.

Namun, Martha berhasil memperlihatkan mimik biasa saja meski terkesan terpaksa.

"Jadi Darian ayo kita pergi untuk bicara sebentar." Martha menatap Darian dengan senyuman yang merekah.

Tentu saja hatinya bahagia membayangkan, akan berdua saja dengan Darian.

Darian mengangguk pelan.

"Terimakasih sayang udah ngijinin aku pergi dengan nya. Hanya sebentar kok." Lagi-lagi Darian mengecup pipi Mariam, kali ini sebentar saja.

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now