53 ~ Bermesraan Lagi

487 22 0
                                    

Selamat Membaca

Kamar

Mariam dan Darian sudah duduk di tepi tempat tidur, mereka saling berhadapan.

Mariam memasang wajah cemberutnya, sedangkan Darian tampak tenang dengan senyuman tipis khasnya yang membuat ketampanannya semakin berlipat-lipat.

"Aku ingin tahu apa yang dimaksud Firza tadi!" Mariam berkata dengan ketus, tanpa adanya senyuman.

Darian menghela nafasnya gusar.

Tadi dia berhasil memasang mimik wajah santai, seolah tidak terjadi sesuatu. Tapi, setelah mendengar perkataan Mariam yang sangat ingin tahu kebenarannya. Membuat Darian gusar, takut saja kalau Mariam akan marah padanya.

"Baiklah, aku akan mengatakannya. Tapi kamu harus berjanji tidak akan marah padaku okey." Darian menatap wajah istrinya dengan penuh permohonan.

Mariam mendelikkan matanya. "Tergantung apa kebohonganmu dulu." Jawab Mariam masih ketus.

Huuuuh

Darian menyugar rambut dengan jemarinya, lalu dia memposisikan diri duduk di belakang Mariam dan memeluknya dengan erat. Bibirnya tentu saja tidak diam. Dia menciumi leher putih mulus Mariam dengan lembut.

Itu adalah taktik Darian, agar Mariam lebih rileks dan memaafkannya.

Sekujur tubuh Mariam mulai menegang, meremang dan godaan kenikmatan mulai ia rasakan. Tapi dia sadar, Darian ingin mengalihkan perhatiannya.

"Bukan saatnya untuk bermesraan sekarang! Aku ingin tahu, cepatlah!" Mariam menggoyangkan punggungnya, agar Darian menghentikan perbuatannya.

"Cih, aku juga tahu kamu bergairah. Lihat saja ini!" Menyentuh squishy Mariam, yang terasa sudah menegang sebagai tanda bahwa Mariam juga menginginkannya.

Mariam tidak bisa membohongi dirinya sendiri, suaminya itu memang pandai dalam urusan membangkitkan gairahnya.

"Hemmm, katakan saja. Tidak usah mengalihkan perhatian." Ujar Mariam masih mempertahankan nada bicara ketusnya, untuk mengusir desiran hebat yang bergemuruh dalam dirinya akibat ulah suaminya itu.

Darian masih memeluk Mariam dari belakang, menyandarkan dagunya di bahu Mariam.

"Baiklah, dengar ini." Menghela nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan cepat.

"Aku sudah membohongimu tentang Bisnisku. Sebenarnya aku tidak bangkrut, justru malah bisnisku saat ini berkembang pesat. Itu sebabnya aku sering bolak-balik ke luar negri. Jangan marah ya." Mengecup pipi Mariam sekilas dan mengeratkan pelukannya.

Mariam menghela nafasnya gusar. "Untuk apa?" Merasa bingung dengan apa yang dilakukan suaminya itu, apa dia takut dirinya menghabiskan uang Darian.

Tentu saja dia tidak akan seperti itu. Dia tipe wanita yang suka berhemat ketimbang berfoya-foya dan menghamburkan banyak uang hanya untuk belanja barang mewah yang belum tentu banyak manfaatnya juga.

"Hanya untuk mengujimu, apakah kamu benar-benar tulus padaku atau hanya suka uangku saja." Lanjut Darian lembut.

"Lalu apa yang kau lihat sekarang?" Mariam bertanya dengan pelan.

"Aku bisa melihat betapa tulus dan baik istriku ini, selain itu…." Darian tersenyum jahil.

"Selain itu apa?" Mariam menoleh ke arah suaminya itu, otomatis wajah mereka langsung menempel. Karena Darian sedang menempel di bahunya sambil menatap Mariam.

Mariam tersipu malu, bukan maksudnya untuk sengaja mencium suaminya itu.

"Issh, istriku mesum." Darian tergelak tanpa suara.

Mariam hanya mencebikan bibirnya kesal juga mendengar perkataan suaminya itu.

Darian mengecup bibir Mariam sekilas, yang meninggalkan kekecewaan dihati Mariam. Kecewa kenapa Darian harus mengecupnya sekilas, maunya berlama-lama. Eh rupanya sudah mulai mesum Mariam, dasar.

"Lanjutkan!" Ujar Mariam.

"Apanya? Ciumannya? Dengan senang hati." Darian langsung menarik tubuh Mariam hingga terjerembab di atas tempat tidur, menggulingkannya hingga ia berada diatas tubuhnya.

"Isss, bukan lanjutkan perkataanmu yang tadi. Selain itu apa?" Ujar Mariam, tangannya meraup wajah suaminya itu. Agar tidak bisa seenaknya nyosor.

Darian menyingkirkan tangan Mariam. "Istriku sudah tidak cinta lagi padaku." Rajuknya manja dengan wajah memelas, dan menggenggam Kedua tangan Mariam erat.

"Apaan sih, lebay banget." Mariam tergelak, merasa lucu dengan tingkah konyol suaminya itu.

"Beneran mau tahu? Tapi jangan marah, merajuk atau malu ya mendengarnya?" Ujar Darian dengan kerlingan mata yang nakal.

"Iya iya." Jawab Mariam yakin.

Darian mulai menggulingkan tubuhnya, kini posisi mereka miring saling berhadapan. "Selain itu istriku ini ternyata mesum, hehehe." Darian langsung mengecup bibir Mariam dan memeluknya erat.

Tidak memberi kesempatan untuk Mariam mengomelinya.

"Ummmh." Hanya gumaman yang keluar dari mulut Mariam, dan akhirnya mereka kembali menyatukan tubuh penuh kemesraan bermandikan keringat.

Bersambung...

___________________________

Bab selengkapnya di Dreame, Innovel, karya karsa

Terimakasih atas dukungannya

Salam
Mirastory

Cerita lainnya dari mirastory 👇

Menikah Tanpa Cinta 👇

Jodoh Luar BiasaWhere stories live. Discover now