-Part 3: INP

2.9K 166 7
                                        

Happy Reading
.
.
.
###

15:00

Sekolah telah berakhir, Reya melangkahkan kakinya keluar kelas paling belakangan. Pandangannya hanya tertunduk ke arah lantai, ia tak berani untuk mengangkat wajahnya.

Reya menatap jalan raya yang lumayan ramai, ia tersenyum tipis dan mulai melangkahkan kakinya menuju rumahnya. Jarak dari Sekolah ke rumahnya membutuhkan waktu setengah jam dengan berjalan kaki.

15:31

Reya telah sampai di depan Rumah kontrakannya. Terlihat sang Ibu yang sedang membereskan barang dagangannya, ia pun segera menghampirinya.

"Assalamualaikum, Bu." Ucap Reya, menyalimi punggung tangan sang Arum.

"Waalaikumsalam.Mandi dulu sana, ada sisa nasi kuning buat kita makan malam." Sahut sang Ibu sambil tersenyum ramah pada Putrinya.

"Iya, Bu." Balasnya, lalu masuk ke dalam Rumahnya.

Rumah itu tidak besar, hanya terdapat ruang tamu, dapur, satu kamar mandi dan juga satu kamar tidur. Reya menaruh tasnya di meja belajar, setelah itu mengambil handuk dan mulai keluar kamar menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit, Reya telah berganti pakaian dengan pakaian santainya. Ia berjalan ke arah Ibunya yang sedang menyiapkan dua piring nasi kuning, hasil penjualan yang tidak habis.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Arum.

"Baik, Bu." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

Tak ada lagi pembicaraan di antara mereka, keduanya mulai menikmati makanan yang tak seberapa itu.

20 Menit berlalu, keduanya telah menyelesaikan makannya. Reya membersihkan piring-piring itu dan sekalian dengan barang-barang yang telah di gunakan untuk berjualan. Selepas mencuci semuanya, Reya memutuskan untuk ke kamarnya. Sedangkan sang Ibu, sedang menyetrika baju-baju yang telah ia cuci.

Selain menjadi penjual nasi kuning, Arum juga bekerja sebagai tukang cuci gosok. Semua itu ia lakukan demi membiayai kehidupan sehari-harinya .

Reya terduduk di meja belajarnya, membuka tas ranselnya dan mulai mengeluarkan semua barang-barangnya. Hingga tatapannya tertuju pada Botol minum yang sudah retak.

Tanpa pikir panjang,Reya mencari selotip, menambalnya supaya tidak bocor lagi.

"Udah bagus lagi, nih." Serunya dengan senyum bahagianya.

###

16:00

Rumah Keluarga Alberto

Zibran memarkirkan sepeda Motornya di dalam Garasi. Berjalan masuk kedalam rumahnya, dan pandangannya terpokus pada sang Mama yang sedang menemani Xiren menggambar, sambil di bantu Adel.

"Tumben pulangnya lama, Kak." Tegur Tia yang melihat kedatangan si Bungsu.

Zibran tersenyum simpul mendengar perkataan Mamanya."Tadi Kaka nongkrong dulu sama teman-teman." Balasnya, sambil berjalan ke arah Tia, sambil menyalami tangan sang Mama.

I'm not Perfect [ End ]Where stories live. Discover now