Happy Reading
.
.
.
###
Sabtu, 2022
08:00
Tok,tok, tok
Sejak beberapa detik yang lalu, Tia mengetuk pintu kamar putri sulungnya. Hingga beberapa saat kemudian, Pintu itu akhirnya terbuka.
"Ada apa, Mah?" tanya Fenya yang baru saja membuka Pintunya.
"Kamu baru Pulang?" tanya Tia membuat Fenya menegang.
"Mama liat kamu masuk ke rumah pukul enam pagi." Jelasnya membuat Fenya tak bisa berkutik.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kamu tau Mama gak liat Zibran sejak kemarin. Bahkan pagi ini dikamarnya pun tidak ada." Jelasnya.
"Mama tenang dulu okey. Fenya akan ceritain semuanya." Jawabny membawa Tia untuk masuk dulu kedalam kamarnya.
Fenya pun mulai menceritakan semuanya, dimana Zibran berada sekarang. Tia yang mendengar itu tentu saja syok, ia tak percaya anaknya mengalami kecelakaan.
"Mama mau nemunin Zibran." Serunya yang mendapati gelengan dari Fenya.
"Jangan. Karena aku udah janji untuk gak kasih tau Mama. Lagian hari ini Xiren minta kita untuk ke Pantai kan?" jelas Fenya.
Tia menghela nafas beratnya."Baiklah, tapi suruh dia untuk segera telpon Mama."
Fenya mengangguk, selepas itu keduanya mulai meninggalkan kamar Fenya. Di lantai satu sudah ada Suster Adel dan juga Xiren yang sudah siap, ketiganya mulai keluar rumah.
Disisi lain, di rumah Reya. Reya yang tengah pokus pada tugasnya, harus berhenti sejenak. Melihat siapa yang baru saja memberikannya pesan.
-Sabina | 12 IPA 3
08:50 | Rey, jalan yuk
08:50 | Gue ke rumah lo,
tenang gue yang traktir
Tapi giman ya | 08:52
08:52 | Jangan nolak, soalnya
gue udah otw ke rumah lo
Ya udah, aku siap-siap
dulu | 08:53
•••
Butuh waktu 25 menit untuk Reya selesai bersiap,tak lupa ia pun memasangkan masker hitamnya.Ia segera keluar dari dalam kamarnya. Menatap Sabina yang sedang makan dengan lahap.
"Sumpah Nasih kuning Ibu lo enak banget, Rey. Gue sampai nambah nih." Tunjukknya pada piring Nasi Kuning yang tengah setengah lagi.
Reya bahagia, ternyata masih ada yang mau menghargai masakan sederhana Ibunya."Gue habisin dulu makanannya, nanti kita langsung otw." Jelas Sabina yang di angguk-in oleh Reya.
Beberapa menit kemudian, Sabina telah selesai makan."Jadi berapa,Bu?" tanya Sabina.
"Gak usah bayar, neng." Sahut Arum.
"Loh kok gitu sih, ini kan jualan Ibu. Berarti saya harus bayar dong." Jawabnya.
"Gak papa. Itung-itung rezki kamu dapat sarapan gratis." Celetuk Reya yang di angguk-in oleh Arum.
"Serius ini gratis?" tanya Sabina merasa sungkan.
"Iya." Jawab Arum.
"Kalau begitu makasi ya Bu." Ucapnya.
"Sama-sama neng."
###
Di sepanjang jalan, Reya teru saja menatap jalanan. Sesekali ia menimpali ucapan yang di lontarkan oleh Sabina.
ESTÁS LEYENDO
I'm not Perfect [ End ]
Novela JuvenilSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)