-Part 22: INP

1.5K 108 11
                                        

Alasan kalian masih tetap baca cerita ini?

Tandai jika ada typo bertebaran

Happy Reading
.
.
.
###

Sabtu,2022

09:27

Zibran mencabut Ponselnya yang sedang di charger. Ia mulai mulai mengirimkan pesan pada Reya.

Setelah memberi pesan pada Reya, ia bergegas meninggalkan kamarnya. Hari ini Weekend, jadi rumah sedikit lebih ramai. Di halaman depan rumah, terdapat Keanu yang sedang bermain badminton bersama salah satu Satpam. Di temani Xiren yang menjadi wasitnya.

Sedangkan di Gazebo, Tia dan Fenya yang sedang bersantai ria. Tak lupa ada Suster Adel juga disana.

Fenya yang melihat kepergian Zibran hanya mencibir sinis."Mentang-mentang punya gebetan, hari libur gini aja masih keluyuran."

Fenya berkata seperti itu tanpa sebab. Karena disaat hari libur gini, biasanya Zibran akan duduk anteng diruang Perpustakaan. Belajar berbagi buku-buku tentang kesehatan, untuk masuk universitas impiannya.

"Biarin ajalah, namanya juga orang lagi kasmaran." Bela Tia sambil menonton keseruan Keanu dan Xiren yang sedang bermain.

"Hum." Balas Fenya.

"Adik kamu udah punya pacar, kamu kapan bawa calon mantu buat Mama." Sindirnya membuat Fenya membelalakkan matanya.

"Apaan sih Mah. Fenya lagi mau pokus sama karir." Ocehnya yang hanya dapat gelengan dari Tia.

"Yaya, Mama harap sih kamu cepet nikah. Biar Mama bisa gendong cucu dari kamu." Tukasnya.

"Kapan-kapan aja Mah."

Pembicaraan itu berakhir sampai Xiren berlari ke arah Gazebo karena kelelahan. Begitupun Keanu dan Pak Satpam.

Disisi lain, Reya yang tengah membantu Ibunya membereskan sisa-sisa barang dagangannya. Dikejutkan dengan kehadiran seorang kurir.

"Apa bener ini rumahnya Reya Ameysha?" tanya sang Kurir.

"Iya, itu saya sendiri." Jawabnya.

"Kamu pesan sesuatu,Nak?" Reya menggelengkan kepalanya.

"Paket dari siapa ya, Pak?"

"Nama pengirimnya atas nama Kaka Zibran, paketnya sudah di bayar. Mbanya tinggal tanda tangan saja disini." Jelas sang Kurir sambil meminta Reya untuk tanda tangan.

Dengan kebingungannya, Reya menerima paket itu dan menandatanganinya. Setelah itu sang Kurir pergi.

"Nak Zibran ngasih apa ke kamu?" tanya Arum yang penasaran.

"Dia gak ngasih tau apa-apa, Bu.Cuma bilang kalau dia bakalan telat datangnya. Reya buka dulu paketnya." Sejenak Arum terdiam, ia pun menunggu Reya untuk membuka Paketnya.

Ada sebuah kartu member dan juga surat di dalam paket itu. Reya mengambil suratnya dan mulai membacanya.

Rey, pukul 11 nanti Lo datang ya ke alamat yang sudah tertera di kartu member itu. Gue udah buat janji sama mereka, sorry gak bisa nganterin. Soalnya ada hal penting yang harus gue selsaikan. Satu lagi, nanti kalau resepsionisnya tanya, bilang aja atas nama Kaka Zibran. Setelah urusan gue selesai, nanti gue susul lo.

I'm not Perfect [ End ]Where stories live. Discover now