Happy Reading
.
.
.
.
###
15:05
Disisi lain, Bagas yang sedang duduk diatas Motornya, terhentak kaget oleh kedatangan Ryu.
Ia segera turun dan menegakkan tubuhnya."Ada apa Ryu?" tanya Bagas duluan.
"Gue gak mau basa-basi lagi. Sekarang katakan juga dimana Aldi." Tekannya terlihat sorot akan kemarahan.
"Gue gak tau, Ryu." Jawabanya.
"Lo Bohong. Sesulit itukah lo ngasih tau gue." Hardiknya terdengar Prustasi."Fine, kalau lo gak mau ngasih tau gue dimana Aldi sekarang, biar gue cari tau sendiri." Marahnya langsung pergi meninggalkan Bagas.
Bagas mengusap wajahnya kasar. Bukannya tak ingin memberitahu keadaan Aldi, ia takut Ryu khawatir. Apalagi Aldi belum juga sadar.
"WOYY!" Teriak Mars yang entah datang darimana.
Bagas menatap Mars dengan tatapan tajamnya.
"Lo kenapa sih?" tanya Mars yang melihat raut wajah Bagas.
"Ryu nanyain Aldi. Dia marah karena gak gue kasih tau." Jelasnya.
"Kok sama sih, tadi aja gue hampir dihadang olehnya. Tapi untungnya gue berhasil kabur. Makannya gue lama ke Parkiran."
###
Rumah Sakit Ganesa
Reya telah sadar beberapa jam yang lalu, ia melirik Ibunya yang sedang mengupas kulit buah Apel.
"Bu,Reya pengen pulang." Keluhnya merasa tak nyaman.
Apalagi dengan pasilitas yang diberikan oleh kamar inap ini. Kamarnya cukup besar dan terlihat megah, ia pastikan ini adalah kamar VIP. Ia termenung, membayangkan berapa biaya permalamnya. Pasti sampai jutaan rupiah.
"Sabar ya Nak. Dokter belum izinin kamu pulang." 
Reya hanya bisa mengangguk mengerti. Lantas ia mengambil Ponselnya dari meja nakas, ia gabut. Hingga tatapannya tertuju pada sebuah tweet yang sedang trending topik.
Tubuhnya menegang seketika,ia membaca setiap kata yang di ketikan oleh para netizen. Matanya mulai memanas, ia mengepal erat genggaman Ponselnya.
Arum menyerahkan Apel yang telah ia kupas pada Reya. Sedangkan Reya tak meresponnya, tatapannya masih tertuju pada Ponselnya. Hal itu membuat Arum menatap Reya khawatir.
"Sayang, kamu gak papakan?" tanyanya melihat wajah sendu sang Putri.
"Gak papa Bu." Jawab Reya sok kuat.
###
Kediaman Keluarga Alberto
Zibran bergegas menuju kamarnya, membuka seragamnya dan mulai masuk kedalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian, ia telah selesai. 
Saat ia menuruni anak tangga, Zibran berpapasan dengan Suster Adel.
"Suster Adel." Panggilnya.
"Iya, Mas?" jawabnya menghentikan langkahnya.
"Nanti bilangin ke Mama, kalau Kaka pergi keluar sebentar." Ucapnya yang di angguk-in oleh Adel.
"Baik, Mas Zibran." Setelah mengatakan hal itu Zibran pergi meninggalkan rumah.
Sedangkan Adel melanjutkan langkahnya ke Kamar Xiren. 
Ceklek
"Mimah!" Panggil Xiren yang sedang makan di kamarnya.
                                      
                                  
                                              ВЫ ЧИТАЕТЕ
I'm not Perfect [ End ]
Подростковая литератураSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)