-Part 9: INP

1.9K 121 1
                                        

Happy Reading
.
.
.
###

Setelah beberapa menit berkendara, Mobil Zibran berhenti tepat di depan gang rumah Reya. Ia pun mengambil Paperbag dari kursi penumpang, dan segera menyerahkannya pada Reya.

"Buat lo." Ucapnya.

Reya melirik ke arah sampingnya."Gak usah, aku gak mau ngerepotin kamu." Jawabnya yang mendapati gelengan kepala dari Zibran.

"Gue gak ngerasa di repotin. Ambil atau gue buang bajunya."  Reya melotot kaget, segampang itu Zibran berbicara seperti itu.

"Gampang banget dia ngomong kaya gitu. Itu sama aja buang-buang uang." Batinnya berkomentar.

"Aku ambil aja." Jawabnya dari pada terbuang sia-sia baju yang seharga 3 jutaan itu.

Dengan ragu ia pun menerimanya."Terima kasih."  Ucapnya yang di balas anggukan oleh Zibran.

Setelah itu ia keluar dari dalam Mobil Zibran. Menatap Mobil Zibran yang mulai melaju jauh. Setelah itu, ia mulai melangkahkan kakinya menuju gang sempit.

Arum yang baru saja membuka Pintu untuk mencari putrinya. Bernafas lega, akhirnya putrinya ini kembali.

"Ya Allah, Ibu pikir kamu ilang. Tumben baru pulang, kemana aja tadi?" tanyanya dengan wajah terlihat cemas.

"Maaf, Bu. Tadi ada pelajaran tambahan." Bohongnya dengan terpaksa.

"Ya udah, masuk yuk. Bentar lagi magrib." Ucap Arum yang di anggukin oleh Reya.

"Ibu bawakan makanan untuk kamu."

"Iya, Bu." Jawabnya.

Selepas Arum ke dapur, Reya memutuskan untuk kekamarnya terlebih dahulu. Menyimpan Paperbag itu di atas meja belajarnya.

"Aku tak habis pikir sama cowok itu. Dengan mudahnya ia mengeluarkan uang berjuta-juta hanya untuk beberapa Pakaian. Jika di pikir-pikir uang segitu bisa untuk tiga bulan kedepan." Monolognya merasa heran.

Saat memikirkan baju-baju itu Reya menepuk jidatnya. Mengingat kalau seragamnya tertinggal di butik itu.

Ceklek

Pintu kamarnya terbuka."Yuk makan dulu, Ibu udah siapin semuanya." Ajak Arum.

"Baik, Bu." Balas Reya.

"Reya!" Panggil Arum saat keduanya sedang duduk di lantai, dengan menikmati makanan mereka.

"Iya Bu kenapa?"

"Kamu pakai baju siapa, Nak? Sepertinya Ibu baru lihat deh." Sadar Arum yang melihat Baju yang di pakai oleh Reya. Seingatnya, ia tak pernah membelikan baju sebagus itu. Jika Arum amati,baju itu terlihat seperti baju mahal.

"Duh gimana bilangnya ya. Masa aku harus bohong lagi sih."  Lamunnya.

"Reya." Panggil Arum.

"Eh, ya."

"Ibu tanya itu baju siapa, ini malah ngelamun." Ocehnya.

"Anu... Di kasih temen, Bu." Jawabnya dengan kikuk.

"Bener?" tanyanya lagi yang masih belum percaya.

"Bener, Bu." Balasnya.

"Oh, ya udah." Jawabnya tanpa mau memperpanjang lagi.

###

Rumah Keluarga Alberto

Saat Zibran tengah menaiki anak tangga rumahnya, ia tak sengaja berpapasan dengan Fenya yang akan ke lantai 1.

I'm not Perfect [ End ]Where stories live. Discover now