Happy Reading
.
.
.
###
Keduanya berjalan menuruni anak tangga. Sesampainya di Mobil Keanu, Zibran mulai kembali mengatifkan lagi Ponselnya. Banyak sekali notif yang masuk ke Ponselnya.
Ia mengabaikan semua pesan dan telpon dari teman-temannya. Pandangannya mulai tertuju pada kontak yang ia sematkan. Sudut bibirnya tertarik, walaupun sorot matanya penuh akan kesedihan.
Tak mempedulikan ratusan pesan dari Ponselnya. Zibran memilih untuk memejamkan matanya, ia begitu malas untuk membalasnya.
Setengah jam berlalu, Zibran dan Keanu tiba di Rumah kediaman Alberto. Keduanya mulai masuk dan disambut hangat oleh Tia dan Fenya.
"Ka!" Ucap Tia, memeluk tubuh putra bungsunya.
"Maaf." Bisiknya di pelukan sang Ibu.
Tia segera melepaskan pelukannya."Gak papa, asal jangan diulangi lagi." Peringatnya, yang dianggukin oleh Zibran.
"Gimana kabar lo?" kini giliran Fenya yang bertanya.
"Jauh lebih baik." Ucapnya.
"Syukurlah."
"Kamu sudah makan? Kalau belum biar Mama masakin."
"Udah. Zibran mau ke kamar aja, Mah." Tia mengangguk mengerti.
"Xiren mana, Mah?" tanya Keanu yang tak melihat keberadaan putrinya.
"Dihalaman belakang sama Adel, dia lagi main sama Peliharaan barunya." Jawaban Tia membuat alis Keanu mengeriyit bingung.
"Sejak kapan Xiren punya peliharaan?"
"Oh itu, tadi pas pulang Sekolah, Xiren udah bawa Keranjang isinya Kelinci."
"Ya sudah, Mama jangan kasih tau Xiren dulu. Kalau aku udah pulang, soalnya masih ada kerjaan yang harus ku urus." Jawabnya.
"Baiklah, Mama juga mau nyiapin makan malam sama Bi Inggit." Setelah Tia menghilang dari pandangan Keanu. Kini tatapannya tertuju pada sang Kakak, Fenya.
"Ada yang mau di omongin?"
"Iya. Gue butuh penjelasan lo."
"Temui gue di ruang kerja. Kita bicara disana." Setelah mengatakan hal itu, Keanu pergi meninggalkan Fenya.
Fenya pun segera menyusulnya. Kini keduanya tengah duduk di Sopa yang ada di Ruangan Keanu.
"Apa yang terjadi sama si Kaka? Setelah lo hajar dia, sikapnya jadi berubah." Ucap Fenya to the poin.
"Mungkin dia nyesel, jadi sikapnya berubah. Udah lupain aja." Jawaban Keanu membuat Fenya sedikit tak yakin.
"Lo nyembunyiin sesuatu kan?"
"Maksud lo?" tanyanya menatap datar ke arah Fenya.
"Setelah lo hajar dia, besoknya dia mulai ngurung diri di kamar. Entah itu perasaan gue atau bukan, dia selalu nyebut kata 'maaf' bahkan saat dia ngigau." Setelah di obatin oleh Suster, Fenya membawa Zibran untuk pulang ke Rumah.
Malamnya, saat Fenya akan mengecek kondisi Zibran. Ia mendapati Zibran yang berkeringat dingin dalam tidurnya, bahkan dalam tidurnya Zibran selalu mengucapkan kata 'maaf'. Entah apa yang sedang ia mimpikan.
"Kenapa Kean?"
Tatapan penuh penasaran Fenya membuat Keanu mengepalkan tangannya."Sorry Kak, gue gak bisa cerita sekarang." Jawabnya memilih meninggalkan Fenya.
Fenya menghela nafas beratnya, menatap Keanu yang tengah duduk di kursi kerjanya. Ia segera keluar dari dalam Ruangan itu.
Bahkan, saat Keanu membawa Zibran pergi. Ia cuma tau kalau Zibran pergi ke salah satu tempat. Tia pun sempat bertanya, tapi Keanu menjawab, kalau Zibran lagi butuh sendiri.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
I'm not Perfect [ End ]
Genç KurguSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)