Happy Reading
.
.
.
###
Disepanjang perjalanan pulang, Zibran menatap jendela Mobil dengan pikiran yang tak karuan. Ia masih belum percaya dengan apa yang di katakan Mars kemarin sore.
Mars bilang kalau Bagas pulang karena Mamanya tiba-tiba sakit. Tapi tadi, disaat Zibran dan Tia mampir untuk sarapan terlebih dahulu disalah satu Resto ia tak sengaja bertemu dengan Mamannya Bagas.
Ia pun menanyakan kabar Tante Hana, yang di balas dengan kabar baik. Lantas ia juga menanyakan apakah Bagas sudah pulang. Dengan cepatnya Tante Hana bilang Bagas tak pulang dari semalam, lantas dimana kah dia berada sekarang.
Ia pun sempat bertanya pada salah satu teman sekelasnya. Kalau hari ini Bagas tidak masuk, bahkan beberapa saat yang lalu. Ryu menanyakan keberadaan Aldi padanya.
"Kayanya ada yang gak beres deh." Gumamnya.
"Kak!" Sentak Tia membuyarkan lamunan Zibran.
"Hah, kenapa Mah?" tanyanya melirik sampingnya dengan kaget.
"Ngelamun aja kamu. Ada yang Kaka pikirin?" tanya Tia menatap wajah putranya yang masih memar di beberapa bagian.
"Enggak. Kaka cuma mandangin jalanan aja Mah." Sahutnya.
"Ya udah turun kita sudah sampai." Ajaknya membuat Zibran tersenyum kikuk.
Selama apa tadi ia melamun, sampai-sampai ia tak sadar kalau udah nyampe. Zibran pun membuka Pintu Mobil, melangkahkan kakinya beriringan bersama Zibran.
Sesampainya di rumah, Keanu terlihat sedang mengerjakan pekerjaannya di Sopa ruang keluarga. Sepertinya dia tak masuk kerja, dilihat dari style-an santai yang ia pakai.
"Assalamualaikum!" Salam keduanya mengalihkan perhatian Keanu.
"Waalikumsalam." Jawabnya mulai menutup laptopnya.
Zibran dan Tia duduk disalah satu Sopa yang kosong."Gimana keadaan Xiren?" tanya Tia menatap putra keduanya.
"Sudah agak mendingan. Dia sedang tidur di kamar Abang." Jawabnya sambil menyebut dengan panggilan Abang karena ada Zibran disini.
"Xiren kenapa Bang?" tanya Zibran terdengar lebih hangat dari pada biasanya.
"Sepulang dari Pantai Xiren mengalami demam tinggi. Sepertinya dia kelelahan, hal itu membuatnya semalaman tak bisa tidur." Jelas Keanu yang di balas anggukan oleh Zibran.
"Ya udah kalian ngobrol aja dulu, Mama mau siapain makan siang." Ucap Tia melenggang meninggalkan ruang keluarga.
Sepeninggalan Tia, ekspresi wajah Keanu berubah seperti semula. Terlihat dingin dan tak berekspresi. Ia menatap sinis ke arah adiknya yang membalas tatapannya dengan tatapan malasnya.
"Lo dibawa ke rumah sakit bukan karena kecelakaan kan." Tuduhnya tepat sasaran.
"Ya." Jawab Zibran tanpa mengelak.
"Untung masih bisa hidup lo. Lain kali hati-hati, gue gak mau liat Mama khawatir." Peringatnya pada sang adik.
Zibran hanya mengangguk saja. Selepas itu ia pergi menuju kamarnya, kepalanya masih suka berdenyut pusing. Membuatnya merasa tak nyaman.
YOU ARE READING
I'm not Perfect [ End ]
Teen FictionSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)