Challenge 25 Komentar, hari itu juga langsung update chapter baru!!
Kalau bisa sih, komen di setiap paragraf nya
Yuk bisa yuk.
Happy Reading
.
.
.
###
21:00
Dengan rambut acak-acakan, tatapan yang sayu, dan jalan yang sempoyongan, membuat ia tak sengaja menabrak sebuah vas.
Tranngg
Seseorang datang dengan raut muka tak bersahabat."Dasar anak tidak berguna." Makinya, melayangkan pukulan keras di wajah Putranya.
Bugh
Dengan mudahnya ia tersungkur ke lantai. Rava memandang Papanya dengan tajam, berusaha untuk berdiri kembali dengan keadaan yang tidak stabil.
"Pukul aja terus, Pah. Rava udah muak sama Papa." Geramnya.
"Berani-beraninya kamu ngelawan, Papa. Jangan kek anak t*l*l yang gak di di urus orang tuanya."
"Memang itu kenyataannya. Papa gak pernah ngurus Rava, yang Papa pentingin itu cuma pekerjaan dan pekerjaan." Protesnya.
"Papa kerja juga demi kamu. Agar kamu gak di anggap miskin sama orang-orang. Papa gak mau kamu di olok-olok sama orang lain, yang Papa mau kamu selalu unggul dimata mereka." Tangan Rava mengepal kuat, mendengar penuturan Papanya.
"Pah cukup ya, Rava ini bukan robot Papa. Rava gak bisa jadi selalu apa yang Papa mau, Rava juga punya cita-cita sendiri. Stop atur-atur masa depan Rava." Tegasnya menatap tajam Papanya.
Bugh
Tinjuan itu berhasil membuat sudut bibir Rava mengeluarkan darah."Cita-citamu tidak akan pernah terwujud. Kamu harus jadi Penerus Perusahaan Papa. Cuma kamu satu-satunya harapan Papa." Tegasnya.
"Aku gak mau jadi Pengusaha Pah, aku maunya jadi Dokter. Papa gak bisa ngatur-ngatur aku terus, ada Kak Renata yang bisa jadi Penerus Papa." Tolaknya dengan keras.
"Renata gak akan pernah bisa jadi penerus Perusahaan Papa."
"Karena dia seorang wanita?Cih, pikiran Papa tuh terlalu kolot. Pantas saja Mama pergi ninggalin Papa." Kecamnya.
"RAVA EMANUELE!" Teriaknya marah."Jika kamu tetap membengkang semua kata-kata Papa, maka mulai detik ini pergilah dari Rumah ini. Semua fasilitasmu akan Papa cabut."
"Dengan senang hati Rava akan pergi dari sini." Ucapnya dengan penuh keyakinan.
Ia pergi tanpa membawa pakaiannya, keluar hanya dengan kaos hitam dan celana abu-abunya.
###
Selasa, 2022
Kediaman Keluarga Alberto
Meja Makan
06:00
Keanu, Fenya dan Zibran telah duduk di kursinya masing-masing. Sedangkan Tia, sedang membantu Xiren untuk bersiap dikamarnya.
"Beneran mau lapor Polisi?" tanya Fenya pada adiknya.
"Iya. Gue juga mau usut kembali Kecelakaan yang gue alami pas Balapan." Jawab Zibran.
"Memang ada buktinya?" Zibran mengangkat bahunya acuh.
"Dih, ditanya bener-bener lo." Ketusnya.
"Di daerah sana gak ada cctv sama sekali, gue aja bingung gimana cara dapetin buktinya. " Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Perfect [ End ]
Teen FictionSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)