Happy Reading
.
.
.
###
15:15
"Nanti malam gue kabarin lagi ya. Jangan tidur dulu, awas kalau tidur, gue bakalan spam telpon terus." Reya hanya menganggukkan kepalanya sebagai pertanda setuju.
"Jangan ngangguk-ngangguk aja Rey, lo gak bisu kan."
"Ya Allah Zibran, iya. Udah ya, gak usah di ulang-ulang lagi. Aku juga udah denger, bahkan udah hapal banget." Tekan Reya merasa prustasi.
"Bagus,deh." Jawabnya
Tanpa Zibran sadari, tindakannya itu membuatnya semakin Posesif terhadap Reya. Ia sadar, dari hari ke hari perasaannya mulai semakin menjadi.
"Aku turun dulu, hati-hati bawa Mobilnya." Zibran mengangguk mengerti, Reya pun keluar dari dalam Mobilnya.
Dirasa Reya sudah masuk kedalam gang Rumahnya, ia segera menancapkan gasnya. Melajukan kembali Mobilnya, membelah jalan Jakarta yang padat pada sore hari.
Butuh waktu setengah jam, dari rumah Reya, ke rumah Papanya Mars. Ia memarkirkan Mobilnya di halaman depan.
Mars yang kebetulan sedang berada di Balkonnya segera menyuruh Zibran untuk masuk saja, karena Pintu utama tak di kunci.
"Masuk aja Bro."
"Gak sopan banget lo jadi tuan rumah." Makinya, langsung masuk kedalam.
Tak berselang lama, Mars turun dari lantai dua."Dia udah nungguin lo di Ruangannya." Mars berjalan lebih dulu ke arah Pintu ruangan kerja Papanya.
"Selamat sore, Om." Sapa Zibran setelah masuk ke ruangan Aditya.
"Sore, udah lama ya kamu gak kesini. Silahkan duduk, Nak." Zibran tersenyum, lalu duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Jelaskan dengan detailnya." Hardik Aditya.
Zibran mulai menjelaskan secara terang-terangan, awal mulai dari permasalahan ini karena unsur ketidak terimaan pihak lain. Hingga merencanakan, balapan liar, yang mengakibatkan penangkapan anggota geng motor, dan penyerangan secara mendadak.
Bukan hanya itu, ia juga menceritakan tentang tragedi penusukkan terhadap Aldi, kecelakaan yang disengaja, dan kasus pencemaran nama baik. Semuanya Zibran jelaskan, berserta menyerahkan beberapa barang bukti, yang bisa memberatkan para pelaku.
"Baiklah, semuanya akan Om proses. Kamu tinggal menunggu hasilnya, dan para Polisi juga akan menyelidiki kasus ketiga anggota geng motor yang meninggal itu."
"Terima kasih atas bantuannya, Zibran tunggu kabar baiknya." Setelah mengatakan hal itu, ia pamit undur diri. Hari sudah semakin sore Zibran memutuskan untuk segera pulang.
###

YOU ARE READING
I'm not Perfect [ End ]
Teen FictionSeandainya kisah itu berakhir tanpa adanya epilog. Maka mulailah kembali dengan Prolog yang baru. ----->----- "Muka lo jelek banget sih, banyak benjol-benjonya. Gak pernah perawatan ya." Ucapan itu membuat hati Reya sakit, pasalnya semua orang sel...
![I'm not Perfect [ End ]](https://img.wattpad.com/cover/309653757-64-k213345.jpg)