Bagian lima

9.4K 265 8
                                    

Taburkan bintangnya dulu yuk kak🥰

Terimakasih, gomawo, xiexie, and thanks🙏🥴

Follow : fernandthv07

Follow : fernandthv07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Nala berdiri di depan pintu kelas sang kembaran. Ia meremat tali tas yang sedang ia pakai di punggungnya dengan perasaan gelisah. Tadi dia sangat gegabah. Sekarang dia baru sadar apa yang kembarannya lakukan itu demi kebaikannya juga ternyata.

Tidak lama kemudian pintu kelas terbuka. Satu persatu teman-teman Natha keluar sambil mengendong tas sekolahnya untuk pulang.

Nala melipir sedikit mundur agar tidak menghalangi jalan mereka yang akan pulang. Beberapa siswi menatapnya dengan tatapan sinis entah karena apa sebabnya Nala pun tidak tahu. Perasaan dia tidak memiliki masalah apapun dengan mereka tapi biarlah, tidak mesti semua orang menyukainya bukan kan? Pasti ada saja yang membenci.

"Nat, di luar ada kembaran lo nih!" teriak teman Natha yang Nala kenal namanya itu Edward.

Tidak lama kemudian Natha keluar dengan wajah datarnya. Ia memandang sekilas ke arah Nala kemudian melenggang pergi tanpa menyuruh Nala untuk mengikuti langkahnya.

Nala yang mendapati kembarannya pergi  tanpa mengucapkan sepatah katapun langsung menyusulnya, mengabaikan Edward yang meneriaki namanya. Ia mengejar Natha dengan langkah lebar. "Kaka aku minta maaf.." ujarnya dengan penuh penyesalan ketika sudah bisa menyamakan langkah kakinya dengan Natha.

Namun Natha hanya diam tidak menyahuti kembarannya. Dia terlanjur kecewa terhadap Nala. Padahal apa yang dia lakukan selama ini untuk Nala juga. Dia ingin kembarannya baik-baik saja dalam pengawasannya karna daddy mereka sudah mewanti-wanti kepada Natha untuk menjaga Nala selama di lingkungan sekolah. Bukan, bukan hanya di lingkungan sekolah saja tapi dimana pun.

Mata Nala berkaca-kaca karena di cueki kembarannya, "Kaka..." lirihnya.

Natha yang mendengar nada lirih kembaranya menghela nafas pelan kemudian menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap Nala. "Kamu pulang duluan aja, aku mau latihan basket dulu," 

"Kita bareng aja, aku gak apa-apa kok nunggu kaka latihan juga," ujar Nala dengan cepat.

"Baiklah," Balas Natha singkat.

Natha menyuruh Nala untuk ke lapangan duluan sedangkan dirinya akan berganti baju terlebih dahulu. Karena satu bulan kedepan ada turnamen, jadi mengharuskan Natha beserta timnya untuk menambah jadwal latihan menjadi empat kali dalam seminggu. Melelahkan, tapi itu sudah kewajiban yang mesti mereka jalani.

Natha sendiri menjadi ketua tim basket sekolahnya yang mengharuskan dirinya memberi tanggung jawab lebih untuk dapat memenangkan perlombaan itu untuk membawa nama baik sekolah beserta nama club-nya di kanca luar.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now