Bagian tigah puluh delapan

2.2K 111 45
                                    

"Emang kamu aja yang ngerasa terpaksa, aku juga terpaksa nikahin kamu tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emang kamu aja yang ngerasa terpaksa, aku juga terpaksa nikahin kamu tuh. Kalau kamu gak hamil mana mungkin aku nikahin cewek banyak omong kayak kamu, udah gitu jelek lagi,"

"Coba bilang sekali lagi,"

"Cewe jelek," ejek Natha.

Lovely yang kesal menjambak rambut Natha dengan brutal. Enak saja dia dikatain jelek, dia gak terima di ejek seperti ini apalagi kalau orangnya Prince Nathala Reyyan.

"Ihh sakit tau! Lepasin dong Vel, baru nikah aja kamu udah kdrt sama aku, apalagi nanti!"

"Siapa suruh ngatain aku jelek, rasain tuh pembalasan aku!" Lovely beranjak meninggalkan Natha. Rasain saja, siapa suruh mencari ribut dengan ibu hamil muda seperti dirinya. Huh, senang sekali rasanya dia bisa membalaskan perbuatannya kepada Natha.

Natha sendiri merasa kesal dengan ulah Lovely barusan. Dia kira wanita itu lemah lembut di lihat dari covernya. Eh, ternyata ada sisi singanya juga yang harus dia waspadai kedepannya. Natha yang sudah gak mood buat melanjutkan makannya beranjak pergi. Lagipula mereka harus siap-siap berkemas untuk pulang ke apartemen. Oh iya, setelah menikah dia memutuskan untuk tinggal di apartemen saja, dia gak mau rumah tangganya di recokin oleh kedua orang tuanya. Dia ingin berjalan semestinya saja. Lagi pula dia tidak mengharapkan apa-apa di rumah tangganya ini syukur-syukur langgeng.

***

Kini Natha dan Lovely sudah tiba di apartemen milik Natha yang berada di kawasan elit. Natha mengeluarkan kartu apartemen miliknya dari dalam dompet, kemudian keduanya masuk ke dalam apartemen yang mewah dan bergaya klasik. Natha menghantar Lovely ke kamar yang jarang di tempati, jangan kalian mengira kalau mereka akan tinggal satu kamar karna itu gak mungkin.

"Ini sekarang jadi kamar kamu,"

Lovely menatap Natha heran. Kasurnya di perkirakan hanya bisa menampung satu orang saja, tapi kenapa Natha malah menyuruhnya untuk tidur di sini. "Itu kan sempit, yakali kita tidurnya sumpek-sumpekan."

Natha yang mendengar celotehan Lovely tertawa kencang. "Jangan ke geer an ya, kita gak tidur se kamar. Kamar aku di sebelah sana," Natha menunjuk kamar miliknya yang ada di ujung.

Lovely seketika malu. Pipinya memerah karena malu. Astaga, kenapa dia bisa berpikiran seperti tadi. Mau di taroh di mana mukanya ini. Lovely yang kepalang malu langsung masuk ke dalam kamar. Dia menutup pintunya secara kasar, akhhh! Dia malu banget.
"Ihhh, kenapa sih aku bisa berpikiran bakal tidur sekasur sama Natha, ih malunya!"

***

"Mommy, kenapa sih Natha harus tanggung jawab segala? Dia jadi ninggalin aku kan, aku benci sama Vely."

REYSA 2 | after merriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang