Bagian dua puluh tujuh

2K 135 3
                                    

Happy reading everyone!!

"Jangan ngada-ngada kamu! Lagi pula saya gak kenal sama kamu,"

"Aku Lovely Margaret, sepupu Edward sekaligus orang yang telah kamu perkosa dua bulan yang lalu!"

Natha terkekeh kecil. "Jaga perkataan kamu! Mana mungkin saya memperkosa kamu,"

Perempuan yang memperkenalkan namanya Lovely itu matanya sudah berkaca-kaca. "Benar, kamu pelaku yang telah memperkosa aku. Waktu kejadian kamu sedang mabuk berat bareng Edward, aku yang waktu itu mau jemput Edward pulang malah kamu bawa aku ke salah satu kamar sewa yang ada di club dan kamu pasti tahu apa yang kita lakukan selanjutnya!" ujar Lovely mengebu-ngebu penuh emosi. Kalau saja dia tidak hamil dia mana sudih mengemis-ngemis seperti ini pada teman sepupunya itu. Perjalanan hidupnya masih panjang, namun apa? Sekarang dia telah mengandung.

Natha seketika terdiam mencoba mengingat kejadian dua bulan yang lalu. Club, dua bulan lalu dirinya memang pergi ke club itupun paksaan dari Edward. Dia datang terus Edward menawarinya segelas minuman keras, dia sempat menolak tapi....

"Cobain,"

"Gak, makasih."

"Halah lo cupu banget gak bisa minum, kayak banci aja lo Nat,"

Natha yang masih memiliki permikiran labil pun merasa tersentil. Dengan dengan cepat merampas minuman dari tangan Edward dan meminumnya dengan sekali tenggukan langsung habis.

"Gue gak cupu!"

Edward tertawa, "iya lo keren banget. Salut gue."

Shit!

Setelah itu Natha tidak mengingatnya lagi.

Oke, Natha harus berfikir positif. Siapa tau kan Lovely bermain dengan para cowok lain dan setelah jadi janin meminta pertanggungjawaban nya karena dia anak orang yang di segani di Hawaii? Bisa jadi.

"Bisa jadi itu anak lo sama orang lain. Lagi pula kalau iya kita nge se* mana mungkin langsung jadi dalam percobaan satu kali,"

"Ini anak kamu, aku gak pernah berhubungan badan dengan cowok lain setelah kamu perkosa. Dan kamu satu-satunya cowok yang telah merusak aku!" Lovely tidak kuat sekarang. Dia tidak memperdulikan kalau ada orang yang mendengar. Dia sudah frustasi. Apalagi kedua orang tuanya belum mengetahui kalau dirinya saat ini telah mengandung di usia yang sangat muda. Dia masih berumur 16 tahun dan bulan depan dia baru berusia 17 tahun.

"Gue tetap gak percaya. Jangan terus membual dan membawa-bawa janin yang ada di perut lo itu anak gue."

"Sialan kamu Natha. Mulai sekarang terserah kamu aja. Aku bela-belain harga diri aku turun ngemis-ngemis di hadapan kamu demi calon anak kita, tapi respon kamu sangat tidak mengenakan. Okey, lupakan saja pembahasan kita tadi. Tapi aku bersumpah, jika suatu saat nanti kamu bertemu dengan anak yang mukanya mirip dengan kamu jangan pernah kamu mengaku-ngaku daddy dari dia. Karena aku gak sudih!" setelah itu Lovely pergi meninggalkan Natha yang menatap punggung perempuan muda itu dengan hampa.

Apa benar sepupu Edward hamil anak aku? Batinnya terus bertanya-tanya.

"Hey, di cariin dari tadi tau-taunya ada di sini. Capek tau nyariin kakak dari tadi mana di dalam ramai banget lagi jadi susah nyarinya," Omel Nala.

"Iya sorry,"

"Ngapain sih di sini?" Tanya Nala seraya menaikan alisnya.

Natha mengelengkan kepalanya. "Yaudah yuk masuk."

Keduanya kembali masuk ke dalam ballroom pesta. Bergabung dengan teman-temannya seraya menceritakan hal random.

Hari semakin larut. Para tamu undangan satu persatu mulai meninggalkan acara. Setelah para tamu sudah pulang semua. Keluarga Rey masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas yang ada di hotel itu. Ya, keluarga besar itu akan menginap di sana malam ini.

Natha tidur dengan Nicholas.
Nala tidur dengan Neda.
Nathan dengan Natasha.
Rey tentu saja dengan Risa. Kalau tidak sekamar dengan Risa sudah di pastikan Rey tengah mengomel karena di pisahkan dengan pasangan nya.

Di dalam kamar sewa hotel, Natha masih terjaga sedangkan Nicholas yang ada di sebelahnya sudah asik masuk ke dalam alam mimpi. Di dalam otaknya terus berputar nama Lovely.

Apa benar dia menghamili perempuan itu?

Dia tidak bisa membayangkan kedepannya akan seperti apa. Haruskah dia bertanggung jawab?

***

Lovely ke luar dari area hotel dengan raut keputusasaan. Orang yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab. Sementara kehamilannya masih di rahasiakan dari keluarga dan lambat laun pasti perutnya ini akan membesar dan keluarga akan tahu dengan sendirinya. Gimana caranya memberitahukan kehamilan ini kepada keluarga nya?

"Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? Walaupun dia hadir karena kesalahan, aku tidak se tega itu untuk melenyapkan nya,"

"Mommy, daddy Vely takut. Vely bingung memberitahukan kabar ini kepada kalian. Vely yang selalu mencoba membuat kalian gak kecewa sekarang sudah membuat kalian kecewa
se akar-akarnya. Maafin Vely,"

Vely naik angkutan umum untuk pulang ke rumah nya. Pikirannya sungguh kalut sampai dia tidak mendengar kalau supir berbicara kepadanya.

"Nona!" ujar supir menaikan volumenya.

Vely yang sedari awal perjalanan terjelingkat kaget. "Maaf kenapa pak?"

"Kita sudah sampai. Apakah benar ini alamat yang nona tuju?"

Vely menoleh keluar jendela. Dan benar, karena di sebelah kanan jalan berdirilah rumah sederhana klasik yang selama ini ia dan keluarganya huni.

"Iya, Pak. Ini uangnya," setelah memberikan uang ongkos Vely keluar dari mobil itu. Ia menyebrangi jalan untuk sampai di rumahnya. Di pandangilah rumah itu dengan lamat-lamat. Rumah sederhana yang telah melindungi nya dari berbagai cuaca. Keluarganya nggak sekaya Edward, sang sepupu. Daddy nya hanya kerja di perusahaan orang tua Edward, alias kakak dari daddy nya. Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga. Tetapi dia bangga kepada orang tuanya itu.

Setelah lama berdiri sambil menatap rumahnya Vely mulai melangkah maju. Ia mengeluarkan kunci dari dalam tas untuk membuka pintu rumah. Setelah terbuka ia melangkah masuk ke dalam rumahnya.

"Gimana tugasnya udah selesai, nak?" Tanya sang daddy yang masih berada di ruang keluarga sambil menonton salah satu acara di televisi.

Lovely mengangguk. Ia beralasan izin untuk mengerjakan tugas di salah satu kafe bersama temannya. Tapi sebenarnya dia ingin menemui Natha yang tengah mengadakan pesta ulang tahun di salah satu hotel mewah yang ia ketahui infonya dari sang sepupu, Edward. "Sudah, dad."

"Ya sudah, masuk gih jangan lupa cuci muka sama gosok gigi,"

"Daddy, kenapa daddy selalu ngingetin itu terus kayak aku masih anak kecil saja! Tanpa daddy ingatkan aku sudah paham apa yang harus aku lakukan sebelum beranjak ke tempat tidur." Lovely mengerucutkan bibirnya kesal.

"Iya, iya. Yaudah sana masuk ya putri daddy yang udah besar."

"Good night, daddy."

"Too, sayang."

***

Komen yang banyak ya. Jangan lupa suskrep. Thank you very much guys.

Minggu, 20 Agustus 2023
Yupimaniez

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now