Bagian tiga puluh enam

2.4K 113 9
                                    

"Sebenarnya kedatangan kita kemari ini untuk melamar putri anda tuan Herman."

"Hah? Kenapa mendadak sekali? Tapi sebelumnya saya ingin bertanya, apa putra tuan dan putri saya menjalin hubungan? Karna selama yang saya tahu putri saya tidak memiliki hubungan apapun dengan putra anda,"

"Benar. Tapi putra saya melakukan kesalahan kepada putri anda Herman. Putra saya tidak sengaja merusak putri anda karna kondisinya saat itu sedang mabuk."

"Apa?!" Herman terkejut dengan kabar ini. Dia langsung saja menyuruh maid untuk menyuruh istri dan putrinya turun menemui mereka semua.

Herman yang mendengar hal itu memijat pelipisnya dengan kasar.
Dia bingung apa yang harus dia lakukan. Putri satu-satunya yang dia punya sudah di rusak oleh putra pertama seorang Reyyan Geryntama.

"Daddy ada apa nyuruh kita turun padahal kita lagi asik nail art tauk," seru Lovely yang belum menyadari tamu orang tuanya sebelum punggung lebar itu berbalik menatapnya yang hanya memakai pakaian tidur bergambar kelinci.

"KAMU!!"

**

"Ngapain kamu datang ke sini?!" Tanya Lovely mengebu-gebu. Ia sangat terkejut dengan kehadiran Natha di rumah nya apalagi bersama dengan orang tuanya. Apa maksud kedatangan pria itu sebenarnya. Apa pria itu menyuruhnya untuk mengugurkan kandungannya? Itulah pemikiran yang terlintas di kepala Lovely.

"Lovely duduk!" Ujar Herman tegas.

Lovely langsung duduk di sofa yang masih kosong berhadapan dengan Natha dan orang tuanya.

"Lovely, ada hal yang penting yang mau daddy tanyakan sama kamu. Apa benar kamu sedang mengandung, dan itu anak dari pria itu?" Herman menunjuk Natha yang sedang memperhatikan semuanya.

Nafas Lovely seketika tercekat. Kenapa daddy nya bisa mengetahui hal ini? Pasti Nathalah yang memberitahu semuanya. "Tidak! Siapa bilang aku sedang hamil," bantah Lovely dengan ekspresi sungguh-sungguh agar daddy nya percaya apa yang ia ucap barusan.

"Daddy gak butuh bualan kamu Vely, jawab jujur sekarang juga! Kalau kamu tetap gak mau jujur kita ke dokter sekarang juga,"

"Oke, oke aku jujur. Aku hamil, dan ini anak laki-laki bajingan itu!"

Karin selaku mommy Lovely hanya bisa menangis mendengar kabar mengejutkan ini.

"Kenapa kamu gak jujur sedari awal sayang?" tanya Herman dengan suara pelan. Dirinya merasa gagal melindungi putri yang sangat dia cintai. Kenapa nasib sial harus di terima oleh anaknya?

"Pria itu tidak mau mengakui kesalahannya dad! Aku bingung, aku gak berani berbicara dengan daddy. Aku takut daddy kecewa. Tapi sekarang, daddy kecewa juga akhirnya. Maafin Vely dad. Maaf Vely bikin daddy malu,"

Herman langsung merengkuh tubuh putrinya yang sudah menangis kencang tidak peduli dengan kehadiran Natha, Rey, dan Risa.

"Tenang Vely, walaupun daddy kecewa sama kamu tapi Vely tetap anak daddy."

Setelah menunggu Vely tenang dulu akhirnya obrolan kembali terjalin.

"Jadi gimana kelanjutan nasib anak saya tuan Rey?

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now