Bagian empat puluh lima

1.4K 93 167
                                    

Setelah menghabiskan salad buatan sang ibu mertua, Lovely berjalan menuju kamar sang suami. Sesampainya di kamar, Vely langsung melihat Natha yang sedang menyisir rambut setengah basahnya sambil menghadap cermin.

"Mau pulang sekarang atau nanti?" Tanya Natha ketika melihat kehadiran Vely dari pantulan kaca.

Vely yang di tanya hanya mengangkat bahunya acuh. "Aku ngikut kamu aja,"

"Yaudah pulangnya agak malaman aja, biar kita makan malam di sini dulu,"

"Okey," balas Vely kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang king size Natha yang memiliki bahan super empuk dan nyaman untuk di tiduri.
Vely memandang langit-langit dengan pandangan kosong. Sebenarnya tubuhnya lelah, namun matanya enggak untuk tertutup.

"Boleh peluk nggak?"

Vely yang sedang melamun sedikit tersentak dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Natha. Dia sedikit bingung, ada angin apa pria itu meminta pelukan dirinya? Vely sebenarnya tidak masalah, namun dia sedikit takut kalau kejadian malam itu terulangan lagi di malam ini.

"Aku nggak bakal ngapa-ngapain kamu kok, aku cuma mau pelukan saja soalnya capek banget hari ini."

Otak dan batin Vely berperang, jawaban apa yang harus dia lontarkan kepada Natha? Apakah dia memberi izin aja agar Natha boleh memeluknya, lagian kasian juga pria itu sudah melakukan banyak aktivitas hari ini. Tapi aneh aja rasanya kalau tidur sambil berpelukan, apalagi kalau ini jadi yang pertama kalinya. Apa nggak jantungan nih jantung dengan responnya nanti?

"Kalau nggak mau juga gak apa-apa kok,"

Kenapa Vely mendengarnya seperti suara keputusaaan ya. Dia harus jawab apa? Dirinya masih bimbang.
"Huft, buat kali ini aja tapi," dan jawaban itulah yang keluar dari mulut Vely.

"Iya,"

Setelah itu Vely merasakan tangan Natha yang mulai melingkar di perutnya, bahkan tangan itu mengusap perutnya beberapa kali membuat Vely merasakan sangat nyaman dengan apa yang di lakukan Natha saat ini. Apa mungkin bayinya juga dapat merasakan kalau Papinya lah yang mengusapnya?

Tidak lama kemudian kantuk mulai menyerang pasangan muda itu. Dan keduanya sudah tertidur dengan nyenyak sambil berpelukan di bawah selimut tebal berlindung dari dinginya AC yang Natha nyalakan.

***

Mata Vely perlahan-lahan terbuka, dia baru saja bangun dari tidur panjangnya. Dia merasakan berat yang menimpa perutnya dan dia baru teringat kalau dia dan Natha tidur sambil berpelukan. Di pandang lah lamat-lamat wajah teduh Natha yang sedang tidur. Dapat Vely lihat wajah lucu Natha kalau sedang tidur. Wajah lugu dan tampang pari purna membuat Vely terkagum-kagum dengan rupa suaminya. Pantas saja cewek-cewek di luaran sana sangat memuja Natha, karna Vely baru akui kalau Natha memiliki daya pikatnya yang besar. Dari rupanya, bulu mata lentik, bibir tebal, hidung mancung seperti prosotan anak tk dan bentuk wajahnya yang tirus membuat wajah Natha terlihat tegas ketika sedang fokus.

Vely yang tersadar akan apa yang sedang ia kagumi langsung saja membuang wajahnya ketika mendapati pergerakan dari Natha. Dia dengan perlahan mencoba melepaskan rengkuhan dari Natha. Setelah lama berjuang, akhirnya dia berhasil keluar dari kungkungan Natha karna ini bisa membuat kerja jantungnya berbahaya kalau dia sampai ketahuan sedang menatap Natha. Apa yang akan dia ucapkan kalau Natha mempertanyakan nya.

Sebelum beranjak keluar dari kamar Vely masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Selepas itu dia keluar kamar untuk menemui anggota keluarga yang lain. Sesampainya di ruang keluarga, Vely melihat Risa yang sedang kesusahan menangani Nathan yang tantrum dan Natasha yang ketakutan sehingga ikut menangis. "Mom, Nathan kenapa?"

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now