Bagian Empat puluh tujuh

1.5K 95 200
                                    

Sudah satu minggu belakangan ini Nala merasa dirinya selalu di ikuti seseorang. Seperti saat ini, dia sedang berada di toko buku untuk membeli buku cerita yang sedang booming belakangan ini, namun acara membeli bukunya mendadak tidak tenang karna dia merasa kembali di ikuti oleh seseorang. Dan sialnya lagi Nala tidak bersama bodyguard karena niatnya setelah membeli buku dia akan pergi ke mall bersama Giselle, tapi Giselle mendadak membatalkan karena ada acara mendadak dengan keluarganya.

Nala yang merasa sudah takut langsung mencari buku yang di carinya dengan cepat dan setelah mendapatkan buku itu ia membawanya ke kasir. Selesai pembayaran Nala langsung bergegas pergi. Tapi sampai di luar pun dia merasa di ikutin kembali. Nala langsung bergabung dengan banyak orang karena takut orang yang menguntitnya itu berbuat sesuatu yang membahayakan dirinya. Setelah melihat taksi yang berhenti dia langsung masuk, dan Nala langsung bernafas lega karena sudah lepas dari orang itu.

Taksi kini mulai melaju meninggalkan area toko buku membuat Nala kembali bernafas lega karena orang itu tidak mengikuti dirinya kembali. Namun di pertengahan jalan taksi yang dirinya tumpangi di suruh berhenti oleh pengendara motor besar yang kini menghalangi laju mobil membuat supir taksi tidak ada pilihan untuk berhenti.

"Pak, kenapa berhenti?"

"Ada yang menghalangi mobil saya nona."

Pengendara motor yang masih memakai helm full face nya itu menghampiri taksi yang di tumpangi Nala membuat Nala kembali di rundung rasa takut.

Orang itu mengetuk kaca mobil di bagian samping supir, membuat supir itu berniat membukanya namun segera di larang oleh Nala. "Pak, jangan di buka!"

"Tapi Nona?"

"Please, pak, jangan di buka." Nala kembali memohon. "Pak lebih baik bapak abaikan saja orang itu, dan kita lanjutkan perjalanannya,"

"Tidak bisa Nona, motor orang itu sangat menghalangi laju mobil kita. Sudah Nona tenang saja biar saya tanyakan maksud tujuan dia apa menghentikan kita sekarang."

Nala hanya mengangguk pasrah.

Dan supir taksi itu menurun kan kaca mobilnya. "Ada perlu apa ya?"

"Tolong turunin pacar saya pak, kita tadi bertengkar kecil dan dia memilih naik taksi bapak." ujar pengendara motor tanpa membuka helmet nya membuat Nala tidak bisa mengenali orang itu.

Nala yang mengguping langsung mengelak. "Bukan pak, lagi pula saya tidak kenal dengan dia."

Dan setelah itu, pria yang mengaku-ngaku pacar Nala membuka helmnya membuat Nala terkejut.
"Bentley!"

"Tuh kan pak, buktinya dia kenal sama saya."

"Haduh, Nona lebih baik anda turun dan selesaikan masalah kalian berdua dengan kepala dingin. Menghindar bukan solusi untuk memecahkan masalah yang sedang kalian ributi."

"Demi Tuhan pak, saya bukan pacar dia! Saya cuma tahu dia baru-baru ini, please pak jangan turunin saya sama dia." rengek Nala memohon.

"Sudah pak jangan ladenin ucapan pacar saya. Nih pak, ongkos nya." Bentley mengeluarkan uang dari dalam dompetnya. "Ini banyak banget, mas."

"Sudah ambil saja,"

"Makasih ya, mas." supir itu menoleh kebelakang. "Maaf ya Nona saya cuma bisa antar sampai sini, semoga masalah kalian berdua cepat selesai."

Nala turun dari mobil dan setelah itu mobil taksi mulai meninggalkan mereka berdua setelah Ben menggeser motornya .

"Kamu ngeselin banget sih jadi orang! Terus ngapain ngaku-ngaku jadi pacar aku segala, huh?!" tanya Nala dengan emosi mengebu-gebu.

REYSA 2 | after merriedजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें