Bagian empat puluh satu

1.6K 121 28
                                    

"Vel, nanti malam kita main ke rumah mommy aku ya?"

Seketika alis Lovely mengerut. Pasalnya nanti malam tidak ada jadwal acara sama sekali di rumah mertuanya. "Emang ada perlu apa kesana?"

"Ya emangnya harus ada apa-apa dulu kalau mau main ke rumah orang tua sendiri? Lagian sekalian kamu pendekatan sama Nala."

"Gak mau ah, Nala orangnya gak asik. Waktu di pernikahan kita aja aku udah berusaha ngajak dia ngobrol, tapi akunya nggak di gubris sama sekali,"

"Yaelah, dia kalau sama orang baru emang gitu. Percaya deh kalau kalian udah akrab pasti bakal seru banget, soalnya Nala cerewet."

Lovely berdecak kecil. "Yaudah iya, tapi kalau dia masih nggak mau ngegubris jangan paksa aku lagi buat dekat sama dia. Soalnya malas banget,"

Natha menghela nafasnya pelan. Sebenarnya dia juga sedikit ragu dengan respon Nala nanti. "Oh iya, kamu hari ini masak nggak?"

"Nggak." Jawab Lovely singkat  kemudian fokus kembali dengan gawainya.

"Lho kenapa? Emang di kulkas nggak ada bahan-bahannya?"

"Aneh banget sih, pas kemarin aja kamu gak percaya sama masakan aku. Sekarang tiba-tiba nanyain makanan. Kalau lapar order saja sana. Gak mungkin kan anak seorang Reyyan Geryntama bokek?"

"Sana kamu aja buatin makanan buat aku. Kalau beli nanti takut nggak higienis tuh makanan,"

"Makannya jadi orang tuh jangan gengsi. Gengsi aja tuh yang di gedein. Yaudah sana kamu mandi dulu, aku mau masak."

Natha mengaruk leher belakang nya kikuk. Kemudian dia berlalu menuju kamarnya untuk bersih-bersih. Sedangkan Lovely sendiri berjalan menuju dapur. Tidak lupa dia memakai apron bergambar rabbit yang sangat mengemaskan, menurutnya. Lovely mengeluarkan aneka sayuran dari dalam lemari pendingin dan mulai mengerjakan nya agar terbentuk menjadi sebuah makanan.

Tiga puluh menit berkutat di dapur dia berhasil menyelesaikan masakannya bertepatan dengan Natha yang tampak segar sehabis mandi. "Nih, makanannya," Lovely yang hendak pergi di tahan oleh Natha.

"Kamu mau kemana? Emangnya nggak mau makan?"

"Aku udah kenyang. Udah ya, kan udah aku buatin tuh makanan sekarang aku mau istirahat. Badan aku capek banget."

"Oh yaudah, by the way thanks ya sudah buatin aku makanan. Dan maaf sudah repotin kamu,"

Tumben banget nih orang mau berterimakasih batin Lovely merasa keheranan. Aneh saja gitu, soalnya gengsi tuh cowok gede banget menurut Lovely.

"Iya,"

Sepeninggalan Lovely, Natha langsung melahap masakan buatan Lovely. Satu suap sudah makan ke dalam mulut pria itu. Dan hasilnya sangat memuaskan. "Selalu enak," pujinya.

Kemudian kembali makan hingga makanan habis tak tersisa. Bahkan perutnya pun sedikit begah memakan semuanya dalam satu waktu. Natha bahkan bersendawa beberapa kali saking kekenyangan nya.

Natha membawa piring kotor bekas makannya ke wastafel untuk dia cuci. Dia kasihan kalau masalah cuci piring Lovely juga yang kerjakan. Wanita itu sadang hamil buah hatinya, dan harus membutuhkan istirahat banyak. Bagi Natha dia menikahi seseorang itu  untuk menjadi pendampingnya bukan untuk menjadi babunya yang bekerja ini itu. Dan lagi, dia mau berusaha membuka hatinya untuk Lovely dan berusaha ikhlas dengan kejadian ini semua. Lagian nggak ada ruginya menikahi Lovely, dia tidak menampik kalau Lovely itu cantik dan baik. Dan pastinya sedikit perhatian kepadanya.

Selesai mencuci piring Natha berjalan ke ruang tengah untuk bermain PlayStation. Karena bingung harus melakukan apa, jadi dia memutuskan untuk bermain game saja seorang diri.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now