Bagian dua puluh delapan

2.2K 120 3
                                    

Daniel dan Keelia sudah merencanakan dari jauh-jauh hari untuk membelikan kado ulang tahun untuk twins. Kadonya berupa sebuah mobil Mercedes keluaran terbaru di ulang tahun twins yang ke 17 tahun ini. Walaupun keduanya hanya orang tua angkat Nala, tetapi mereka ingin memberikan sesuatu yang berkesan kepada putri angkat nya itu bersama sang kembaran. Bahkan keduanya rela-relain datang ke sorumnya langsung untuk memilah-milih mobil mana yang sekiranya cocok di pakai oleh keduanya nanti.

Setelah melihat-lihat mereka menjatuhkan pilihan nya ke dua mobil Mercedes hitam dan putih. Rencananya yang hitam akan mereka berikan untuk Natha dan yang putih untuk Nala. Princess mereka.

Mobil yang mereka beli dua minggu lalu akhirnya akan di antarkan satu hari setelah acara ulang tahun twins. Mereka ikut antusias ingin melihat respon keduanya nanti.

Mobil BMW yang di kendarai oleh Daniel tiba di depan gerbang mansion Rey. Dia memerintahkan satpam yang berjaga untuk membuka pintu gerbang tersebut. Setelah gerbang terbuka lebar mobil Daniel memasuki kawasan mansion Rey di ikuti oleh mobil yang mengangkut dua mobil pesanan nya yang di hiasi sebuah pita untuk mempercantik mobil tersebut.

Keduanya turun dari dalam mobil berjalan menuju pintu mansion Rey. Daniel menekan bell yang sudah di sediakan oleh pemiliknya. Tidak lama maid yang bekerja muncul, membuka pintu mewah tersebut.

"Owalah tuan Daniel, kirain siapa," ujar maid yang rambutnya di sanggul rapi itu.

"Masuk, tuan,"

"Gak usah. Tolong panggil kan Natha sama Nala, suru mereka keluar. Oh iya satu lagi, jangan lupa sama boss mu sekalian suruh keluar." balas Daniel.

"Baik tuan. Kalau gitu saya undur diri untuk memanggil tuan dan nyonya."

Tidak lama kemudian Nala muncul di susul Natha yang baru muncul dengan muka bantalnya. Tidak salah lagi kalau laki-laki itu baru bangun tidur setelah semalaman begadang memikirkan masalah kemarin yang menimpanya.

"Dyda!" Panggil Nala semangat. "Astaga! Itu mobil siapa? Perasaan di sini gak ada yang pesan mobil. Apa jangan-jangan daddy yang pesan?!" mulut kecil itu terus mengeluarkan suara membuat Daniel selaku daddy angkat Nala merasa gemas dengan tingkah perempuan itu.

"Itu mobil punya kamu sama Natha," ujar Daniel ringan berbeda dengan respon Nala dan Natha yang terkejut.

"Hah, yang benar?!" seru twins hampir bersamaan.

Natha yang tadinya masih mengantuk berat kini matanya sudah terbuka lebar. "Yang benar om? Ini mobil buat kita?" tanyanya dengan muka cengo.

"Iya, ini kado dari kita buat kalian. Semoga kadonya bermanfaat untuk kedepannya,"

"Yaampun Niel! Itu mobil kado dari kamu?!" tanya Risa mengelegar.

"Iya, Ris, kita cuma bisa ngasih itu. Semoga mobilnya bisa ke pake nantinya. Soalnya kita bingung mau ngado apa sama mereka. Setelah lama menimang akhirnya kita putusin buat ngasih mobil aja buat kendaraan mereka kalau mau berpergian." jelas Keelia.

"Apa kata kamu Keelia? Cuma sekedar mobil saja? Itu mah lebih dari kata cuma tauk! Ini mahal, padahal kalian udah hadir aja pas kemarin, kita senang. Lagi-lagi jangan gini, jadi ngerepotin kalian nantinya."

"Astaga, gak ngerepotin sama sekali. Kita senang bisa ngasih ini sama twins."

"Udalah sayang biarin aja. Ada untungnya juga si kudanil ini ngasih kado mobil dengan begitu kita bisa sedikit berhemat." celetuk Rey yang sedari tadi hanya diam saja.

Nala yang mendengarnya cemberut. "Daddy perhitungan banget sih sama anaknya sendiri. Ngeselin banget parah. Emang cuma dyda yang terbaik."

Rey menatap anaknya kesal. "Coba ngomong sekali lagi,"

REYSA 2 | after merriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang