Bagian Dua puluh satu

2.9K 137 14
                                    

U sudah vote kah belum?

Minta bantuannya ya kalau ada typo comment yup! Thanks

Jam kedua kelas yang di huni Nala tengah jam kosong, gurunya sedang berhalangan hadir karena sakit. Jadi para siswa mendapatkan kebebasan untuk dua jam ke depan, tetapi mereka tidak boleh membuat onar sehingga membuat kelas sebelah nantinya terganggu.

Nala sendiri tengah berbincang-bincang kecil dengan kedua temannya yang rese plus cerewet itu. Adela yang tengah mendongeng tipe cowok idamannya, Gisella yang sibuk dengan pria matang yang bergulir di galeri potonya. Entahlah, Gisella adalah anak sekolahan yang menjadi pengagum om-om garis keras.

"Lihatlah, sugar daddy gue cakep-cakepkan?" ujarnya sambil menunjukan beberapa foto pria dewasa dengan penuh semangat.

"Kamu bisa tahu mereka dari mana sih, Sel? Perasaan foto om-om di ponsel kamu banyak banget sampai aku gak habis fikir," Tanya Nala heran karena setiap harinya Gisella akan memperlihatkan foto om-om yang berbeda. Oke Nala akuin kalau om-om yang temannya sukai itu punya garis wajah yang tampan meski di usianya yang tidak bisa di bilang muda lagi. Apalagi otot-otot yang terbentuk dengan sempurna membuat kadar ketampanannya semakin tinggi.

"Lo kepo aja, apa kepo banget?" balas Gisella.

"Alah bacot, gue tampol juga lo!" bukan Nala yang membalas, Adela lah yang membalas. Dia sudah gedeg sendiri dengan temannya itu. Apa susahnya tinggal to the point?

"Sadis. Jadi gini ceritanya.. gue bisa kenal mereka karena gue punya grup tersendiri. Lo tahu gak nama grupnya apa?"

Nala dan Adele sepontan mengelengkan kepalanya.

"Pengagum om-om tuir. Simple aja sih soal namanya mah. Tapi pengikutnya itu udah hampir 500 ribu orang."

Sepontan Nala dan Adele tertawa ngakak sampai ngik-ngik.

"Kok kalian malah ketawa sih?! Tahu gak manfaatnya menyukai pria yang lebih tua dari kita? Selain berpengalaman, goyangannya juga pasti mantap apalagi pedangnya pasti panjang,"

"Giselle mesum!" Teriak Nala.

Membuat Gisella tertawa kencang membuat perutnya sedikit kram karena tertawa.

**

"Lo bawa bodyguard berapa sih Nal?"

Nala menoleh ke arah Adele sambil cemberut. "Gara-gara kejadian kemarin daddy memperketat penjagaan. Makanya bodyguard untuk hari ini sampai banyak gitu."

"Owalah bagus dong kalau gitu, jadi kamu gak usah khawatir lagi karena banyak yang ngawasin kamu,"

"Tapi aku risih, Adele. Lihat sendiri, teman-teman banyak yang liatin ke arah kita sambil bisik-bisik gitu. Lagian daddy aku ada-ada saja, aku bukan anak presiden sampai harus di jaga ketat kayak gini."

REYSA 2 | after merriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang