Bagian empat puluh empat

1.7K 110 110
                                    

Kini tiba acara pertandingan bola basket yang akan di ikuti oleh Natha bersama dengan timnya.

Begitupun dengan Nala dan Lovely yang datang untuk mendukung Natha beserta tim. Kedekatan keduanya semakin baik semenjak malam itu. Bahkan mereka hampir setiap hari bertukar kabar lewat sambungan telepon atau Nala yang datang ke apartemen Natha dan Lovely.

Dan saat ini keduanya memilih duduk di tribun bagian belakang karena mengingat Lovely sedang hamil agar wanita hamil itu tidak merasa terganggu dengan sorakan penonton lainnya. Bahkan baju yang di kenakan Lovely adalah baju switer oversize yang pastinya sangat gerah bagi yang melihat dirinya itu bertujuan agar semisal orang-orang yang mengenali Lovely tidak akan menyadari kalau perut wanita itu sedikit membesar. Walaupun dia tinggal di Negara yang tidak mementingkan akan hal hamil di luar nikah, tapi Lovely belum siap dengan respon orang-orang terhadapnya nanti.

"Vel, kamu mau minum gak?"

"Sebenarnya sih mau, tapi malas kalau keluar lagi,"

"Yaudah, biar aku aja yang beli. Kebetulan aku juga mau beli sesuatu. Kamu di sini dulu gak papa kan?"

"Iya gak apa-apa."

Sepeninggalan Nala. Lovely di datangi dua perempuan yang Lovely kenal. Membuat Lovely sedikit takut kalau orang itu mencurigainya. Kenapa Lovely tidak memikirkan aka hal ini, pasti banyak orang yang dia kenal di sini. Dan ternyata kejadian.

"Ya ampun Vel, selama ini lo kemana aja? Terus kenapa juga milih homeschooling?"

"Em... Itu, kalian tau sendiri kan kondisi keuangan keluarga gue, jadi gue harus cari duit buat biaya hidup."

"Kasian banget ya lo," Entahlah, ini terdengar seperti ejekan atau menghasiani.

"Ini juga, apa lo gak gerah pakai ini?" tanya Tania, cewek dengan rambut sebahu sambil memegang baju yang di kenalan Lovely. Lovely yang reflek menepis tanganya Tania, membuat Tania terkejut. "Ck, biasa saja dong. Lagian ini cuma baju murahan, di pegang segitu aja lebay banget." ujar Tania yang merasa kesal.

"Sorry gue tadi cuma reflek,"

"Ck, alasan. Ayo kita pergi Ly, malas banget gue sama nih orang." Lantas kedua perempuan itu pergi meninggalkan Lovely yang menatap keduanya dengan pandangan yang tak terbaca. Tadi bukan maksudnya menepis tangan Tania, tadi Tania memegang bajunya pas di bagian perut. Dia takut kalau perempuan itu mengetahui apa yang dia sembunyikan.

"Kenapa juga gue harus mikirin mereka, lagian dekat juga gak deket banget. Mereka kan deketin gue kalau ada butuhnya doang."

Tidak lama kemudian Nala datang dengan membawa satu kantong totebag yang berisi cemilan serta minuman yang akan menemani mereka selama pertandingan nanti agar tidak merasa jenuh.

"Nih, minumannya. Kalau mau nyemil ambil aja ya."

"Makasih, Nal."

"Iya, sama-sama."

Pertandingan pun akan segera di mulai. Lovely mengerjabkan matanya di saat Natha menatap ke arahnya sambil tersenyum. Please, Vely. Lo jangan kegeeran, di sini kan banyak orang mungkin Natha senyum sama orang lain. Jerit hati Lovely ketika Natha tersenyum ke arah tribun yang terdapat dirinya.

"Gila pesona Natha gak main-main, senyum dikit aja udah bikin hati gue kesemsem."

"Emang pesona keturunan Reyyan tuh gak main-main tau. Soalnya berisi bibit unggul semua."

"Dia jomblo kan? Bisa kali gue kejar secara ugal-ugalan? I love you pokoknya buat Natha."

Huft, Lovely mendengus sebal dengan penonton yang ada di depannya itu. Apa kata nya? Natha jomblo, nggak tau apa kalau istrinya lagi bunting anak tuh orang yang mereka bicarain?

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now