Bagian empat puluh enam

1.4K 91 146
                                    

Satu bulan berlalu, kini hubungan Natha dan Lovely semakin membaik. Kini sudah tidak ada kecanggungan lagi dari keduanya. Keduanya enjoy menjalani kehidupan rumah tangga mereka tanpa ada huru-hara. Bahkan Natha sudah tidak malu lagi untuk memeluk Lovely selaku sang istri. Dan Lovely sendiri menerima-nerima saja apa yang di lakukan oleh suaminya. Lagian hubungannya dengan Natha sudah sah di mata hukum dan agama.
Bahkan kini keduanya sudah tidur di ranjang yang sama dan mengulang kembali kegiatan panas sewaktu itu dengan kondisi sama-sama sadar. Bahkan Natha sudah tidak malu untuk memanggil Lovely dengan panggilan 'sayang' Lovely sungguh sangat senang ketika Natha memanggilnya dengan panggilan sayang. Ada kebahagiaan tersendiri dalam dirinya.

Kini keduanya sudah merebahkan diri di ranjang sambil berpelukan. Natha menyembunyikan kepalanya di ceruk leher jenjang Lovely yang sekarang sudah menjadi candunya. Natha melabuhkan kecupan-kecupan kecil di ceruk leher Lovely membuat Lovely yang berusaha menutup mata kini terbuka kembali karna ulahnya. Kecupan itu berganti dengan hidung Natha yang pria itu gesekan ke leher Lovely membuat Lovely tertawa kegelian.

"Nat, stop!" ujar Lovely seraya tertawa karna geli. Namun Natha masih belum menghentikan aksinya itu membuat Lovely frustasi dengan ulah laki-laki itu.
"Nat, udah dong. Ini udah malam tahu, aku udah ngantuk. Emang kamu gak capek dengan aktifitas hari ini?"

"Cium dulu tapi,"

"Oke," Lovely mencium Natha di pipi.

"Ciumnya bukan di situ, tapi di sini." Natha menunjuk bibirnya sendiri bermaksud kalau yang harus Lovely cium itu di bagian bibir bukan pipinya.

Lovely mendesah kasar. Agar cepat di perbolehkan tidur Lovely langsung menjalankan keinginan Natha. Dia langsung mengarahkan bibir kecilnya menuju bibir sang suami. Ciuman itu tidak berlangsung sebentar karena Natha menahan kepala Lovely dan memperdalam ciuman itu. Dan ciuman itu berakhir ketika Lovely memukul dada bilang suaminya yang bertelanjang dada. "Kamu mau buat aku kehabisan nafas?"

"Sorry sayang, hilaf. Soalnya bibir kamu manis banget sih, kan sayang kalau udahan ciumannya."

"Bibirnya halus banget kalau soal begituan. Udah, ah, aku mau tidur." Lovely tidur membelakangi Natha. Matanya sudah sangat mengantuk, karena akhir-akhir ini tubuhnya gampang lelah. Mungkin karena afek kehamilannya yang membuatnya gampang lelah.

"Sayang kamu marah?" Namun tidak ada respon dari Lovely. "Sayang, aku minta maaf deh kalau aku keterlaluan tadi." Natha kembali bersuara, namun Lovely masih belum menyaut. Natha langsung melihat sang istri dan ternyata sudah tertidur. "Pantes aja dari tadi aku ngomong nggak nyaut." Natha mencium puncak kepala Lovely dan mengucapkan 'good night' untuk sang istri yang sudah terlelap.

Natha kembali merebahkan tubuhnya, tangannya bergerak melingkarkan tanganya di pinggang Lovely tidak cukup erat karena takut membahayakan kandungan Lovely.

***

Lain dengan Nala yang tengah kesal karena pesan dari nomor yang tidak dia kenali kembali masuk ke dalam handphone miliknya. Sudah beberapa kali dia mencoba memblokir nomor asing itu, tapi setelah di blok orang itu kembali mengiriminya dengan nomor baru. Pesannya memang tidak membahayakan, hanya Nala merasa risih saja di kirimi pesan chat dari yang tidak dia kenal. Cowok itu mengenalkan dirinya sebagai Bentley, dan ternyata cowok itu kapten futsal di sekolahnya. Entah karena Nala susah bergaul atau apa sampai tidak mengenal Bentley yang kata temannya sangat populer di sekolah setelah dari jajaran anak basket. Lagipula dari mana cowok itu mengetahui nomor ponselnya?

Dering panggilan masuk memecahkan Nala yang tengah berdiam diri. Dan ternyata orang yang menelponnya itu si Bentley. Dengan kesal Nala mengangkat panggilan suara tersebut. "Mau kamu sebenarnya apa sih?! Stop gangguin aku dan jangan telfon atau ngirim pesan sama aku lagi, ganggu tau nggak!"

REYSA 2 | after merriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang