Bagian tiga belas

3.3K 218 39
                                    

Jangan lupa votenya dulu yahhh!
Maaciiw 🤗

Kalau ada typo mohon bantuannya ya🙏

**

Wanita yang menjadi dalang dari kecelakaan Nala itu tertawa, seakan tidak merasakan takut sedikitpun dengan kedatangan Rey kesini. "Hello Mr. Geryntama lama kita tidak berjumpa." sapanya dengan gaya sensual.

"Jangan banyak omong kamu Camila! Apa alasan kamu menabrak putri saya!"

Camila kembali tertawa. "Alasan ya? Em.. Apa ya alasannya?"

"Cepat kasih tau alasan kamu mencelakai putri saya itu apa?!" sentak Rey sambil mencengram dagu Camila kencang membuat Camila sedikit meringis akibat ulahnya.

"Alasanya karena saya sakit hati dengan penolakan kamu waktu itu!" jawab Camila dengan datar.

"Dasar wanita gila! Tentu saja saya menolakmu, karena saya sudah berkeluarga! Jadi karena ini alasan kamu bekerja sama dengan Daniel Morgenthau untuk mencelakai keluarga saya?!" tanya Rey dengan terus mencengrkam dagu Camila.

"Ya! Saya sakit hati dengan penolakan kamu waktu itu. Berani-beraninya ada seorang laki-laki yang menolak saya, karena apa? Karena saya tidak pernah sekalipun di tolak oleh para lelaki sekalipun laki-laki itu sudah memiliki keluarga."

Rey beranjak bangun. Dia bersedekap dada, memandang Camila dengan penuh ejek. Mendengar celotehan Camila membuat dia terkekeh geli. "Sebenarnya saya kasihan sama kamu Camila. Sebegitu terobsesi nya kamu dengan saya? Ingat ya Camila, saya bukan mereka. Jangan samakan saya dengan pria-pria tak setia seperti mereka. Karena bagi saya keluarga kecil saya saat ini sudah cukup untuk kebahagiaan saya tanpa harus ada orang ketiga di tengah-tengah pernikahan saya."

"Apa cantiknya Risa sih?! Dia hanya wanita lemah!"

Mendengar nama istrinya di bawa-bawa Rey langsung menjambak rambut Camila tidak berperasaan. Inilah Rey, dia tidak akan pandang bulu mau laki-laki atau wanita sekalipun yang berani mencelakai keluarganya.

"Akh! Lepasin!"

"Saya jadi kasihan sama Risa, kenapa dulu dia bisa berteman dengan wanita gila seperti kamu ini. Kurang baik apa Risa selama dia berteman sama kamu Camila! Apapun Risa pasti bantu kamu selagi kamu sedang kesusahan, tapi balasan kamu apa? Kamu dengan gilanya mencoba mengambil suami dari temannya sendiri dan mencelakai anak dari temannya sendiri. Kamu emang sudah gila Camila!"

Bukannya sedikit sadar dengan apa yang Rey omongin, tetapi Camila tetap saja tidak mau di salahkan. "Terserah apa kata kamu Reyyan! Karena selama aku berteman dengan Risa itu hanya bohongan! Aku gak benar-benar serius mau temenan sama dia! Aku berteman sama dia karena bisa aku manfaatin!

Rey yang sudah muak dengan ocehan Camila langsung menarik pistol dari tangan salah satu pengawalnya.

Dor

Dor

Dor

Dor

Empat peluru berserang di tubuh Camila yang sudah terbujur kaku dengan darah yang sudah mengenang dari kepalanya. Dua bersarang di jantung Camila, satu di kepala, dan satu lagi di area bibir yang tadi sudah menghina-hina istrinya.

Sudah dari tiga tahun yang lalu Rey sedikit tidak nyaman dikala Risa jalan dengan Camila. Karena ada saja yang terluka di tubuh istrinya entah itu karena di sengaja ataupun tidak di sengaja.

"Istirahatlah dengan damai Camila,"

"Urus mayatnya," perintah Rey dan langsung di laksanakan oleh para bodyguard nya.

REYSA 2 | after merriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang