Bagian sembilan +

16K 246 17
                                    

Taburkan bintangnya dulu Yup.

Terima kasih

Jangan lupa follow, maaciw

fernandthv07

"Kamu bisa aja buat aku melayang Rey," balas Risa sambil mengelus rahang tegas milik Rey yang sedikit di tumbuhi bulu halus.

Mendengar pujian dari sang istri tangan Rey hinggap di tangan Risa yang tengah mengelus rahangnya itu. "I love you my wife,"

"I love you too my husband," balas Risa seraya tersenyum kecil.

Rey mencium kening sang istri cukup lama. Ia tersenyum kemudian melanjutkan aksinya menjelajahi tubuh Risa yang ada di bawah kungkungan nya saat ini. Bibirnya mendarat di leher Risa dan menghisap nya dengan kasar sehingga meninggalkan bekas keunguan di leher putih itu. Setelah puas bermain di area leher mulus Risa, Rey semakin turun menjelajahi tubuh Risa yang hanya diam pasrah di bawahnya.

Rey mencecap sebelah payudara Risa yang transparan karena saat ini Risa memakai baju yang sangat nerawang sehingga dua bukit kembar itu terlihat sangat jelas di mata Rey. Ia mencecap puting yang berwarna pink itu dengan rakus. Saat libido sudah naik, Rey dengan tidak sabaran merobek baju yang di kenakan Risa dan menancapkan kembali mulutnya di puting Risa yang mengeluarkan ASI itu.

Risa sendiri hanya bisa meremas rambut Rey yang lebat untuk menyalurkan perasaan nikmat itu. Bibirnya terus meracau. Matanya bergerak kesana kemari dengan ulah sang suami.

Bapak dari enam orang anak itu terus menyusu, berpindah dari payudara kanan hingga ke kiri itu saja terus menerus tidak mengingat kalau Nana juga butuh jatah nenen bukan bapaknya saja yang butuh asupan.

"Rhey.. Jangan di habisin j-jatah milik Nananya," ujar Risa di sela-sela kenikmatannya.

Setelah di ingatkan, Rey langsung menghentikan aksinya menyusu di payudara Risa. "Untung aja kamu ingetin aku sayang," ujarnya sambil terkekeh kecil.

"Kalau aku gak ingetin kamu pasti jatah Nana untuk nanti malam kamu habisin semua,"

"Terbawa suasana mangkanya gak inget kalau ada anak yang masih butuh ASI kamu sayang," jawab Rey seraya terkekeh.

"Heum."

"Oh iya, Risa, kamu bersedia gak kalau nanti-nanti kita coba bercinta bdsm?"

"Aku gak tahu," balas Risa singkat.

"Gak perlu kamu jawab sekarang, pikirin lagi, karena aku gak mau kamu melakuannnya hanya karena terpaksa."

Di sela-sela keinginannya saja Rey masih memikirkan persetujuan ku, aku gak salah memilih seorang suami. Risa membatin.

"Iya nanti aku pikirin, tapi kalau nanti aku setuju aku gak mau ya penis kamu masuk ke lubang pantat aku!" seru Risa.

"Iya, nggak akan kok. Pikirin lagi mau aku tadi,  oke?"

Risa hanya menganggukan kepalanya saja.

Setelah obrolan singkat tentang s*x bdsm itu keduanya kembali memadu kasih.

Jilatan Rey semakin turun hingga sampai di area vagina Risa yang masih di lapisi celana dalam nerawang. Ia pun mensobeknya dengan cepat dan langsung meludahi vagina Risa dengan ludahnya dan mengucaknya dengan pelan-pelan. "Desah aja mommy gak perlu di tahan. Daddy suka suara desahan kamu yang merdu itu." serunya di saat sang istri menahap diri untuk tidak mendesah.

Dan saat itu juga Risa mendesah dengan kencang. Suara desahan darinya memenuhi ruangan kedap suara yang luas itu.

"Ahhh Daddy.." lenguh Risa sambil meremat bedcover dengan erat. Badanya bergerak kesana kemari. Matanya seketika menjuling. Mulutnya terus mendesah dan meracau.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now