Bagian dua puluh empat

3.6K 141 7
                                    

Tidak terasa dua tahun waktu berlalu begitu cepat. Kehidupan keluarga kecil Rey berjalan dengan mulus di penuhi kebahagiaan dan suka cita.

Tepat setelah kepulangan Rey dari Jerman dua tahun yang lalu Daniel meminta izin untuk mengangkat Nalana alias Nala menjadi anaknya. Penyataan itu jelas di bantah Rey, atas dasar apa dia sampai berbagi anaknya dengan orang yang membuat anaknya celaka. Bahkan saat itu Rey memukul Daniel dengan brutal. Egonya sedikit tersentil. Emangnya dia gak sanggup apa membiayai kehidupan putrinya itu.

Untuk masalah kecelakan Nala sendiri, Nala sudah tahu kalau Daniel adalah salah satu dalang dari kecelakaan yang dia alami walau bukan pelaku utama. Terkejut tentu saja, Nala terkejut karena selama sebulan Daniel memperlakukan nya dengan baik ternyata dulunya mempunyai niatan membuatnya celaka.

Namun lagi-lagi pengaruh Risa lebih besar, Rey merelakan berbagi putrinya dengan Daniel dengan banyak aturan yang dia buat untuk Daniel.

Yang pertama, Daniel tidak boleh mengajak Nala untuk menginap.

Dua, Daniel tidak boleh mencium Nala dimana pun. Kalau soal memeluk Rey masih bisa oke.

Yang ketiga, Nala tidak boleh memanggil Daniel dengan sebutan 'daddy'. Demi Tuhan Rey paling gak rela anaknya memanggil Daniel dengan sebutan 'daddy'. Karna baginya, hanya dialah satu-satunya daddy Princess Nalana Reyyan. Camkan itu.

Untuk rules nya sendiri masih banyak yang Rey buat. Tetapi hanya tiga poin penting itu saja yang paling dia depankan.

***

Saat ini Nala sedang berada di rumah Daniel yang ia panggil 'Dyda'. Gak ada makna dalam panggil tersebut, karna dia suka saja memanggil Daniel dengan sebutan dyda.

"Mah, Dyda kemana? Kok dari tadi gak kelihatan?" Tanya Nala kepada Keelia dengan panggilan Mamah. Yah, karena Risa tidak mempersalahkan panggilan apa yang Nala pantas sebutkan, karena baginya yang terpenting orang yang meminta baik-baik anaknya untuk di jadikan sebagai anak angkat bisa menjaga baik-baik kepercayaan yang dia berikan.

"Dyda lagi di ruang kerjanya sayang," balas Keelia yang tengah mengupas buah pir.

Nala hanya menganggukkan kepala nya paham.

"Mau buah sayang?"

"Buat Mamah sama dede bayi aja," balas Nala sambil mengusap perut Keelia yang sudah mulai membesar di kehamilan lima bulan.

Lima bulan yang lalu, Keelia dan Daniel di berikan kado yang paling terindah sama Tuhan dengan kehadiran mahluk kecil yang mulai tumbuh di dalam janin Keelia. Setelah menunggu bertahun-tahun, akhirnya keluarga kecilnya akan kedatangan personil baru.

"Kakak perhatian banget sih sama adiknya,"

"Harus dong Mah biar dedek tumbuh dengan baik di dalam sana,"

Mata Keelia berembun. Matanya sudah berkaca-kaca mendengar penuturan Nala yang sangat menyentuh hatinya itu. Nala bukan anak yang dia lahirkan, tetepi remaja itu sangat bisa menyesuaikan untuk bersikap baik.
"Makasih banget udah hadir di kehidupan Mamah selama ini. Walaupun Mamah bukan Mamah kandung kamu, tapi percayalah Mamah sangat menyayangi kamu dengan tulus. Makasih sudah hadir di tengah-tengah keluarga ini Nala. Dan Mamah janji sama kamu mulai dari sekarang kalau dedek bayi sudah lahir ke dunia Mamah nggak akan membeda-bedakan kalian berdua. Karena kalian adalah permata hati Mamah yang harus Mamah sayangi dengan sama."

REYSA 2 | after merriedWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu