Bagian Dua Puluh

2.8K 134 10
                                    

Plak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Plak

"Kenapa sih yang?" tanya Daniel kesal saat sang istri memukul tanganya cukup kencang.

"Mending kamu diam aja deh, ngasih saran kok yang enggak-enggak,"

"Loh, apa yang aku omongin padahal benar loh, katanya nggak mau ada bekasnya ya operasi lah kalau gitu sih," balas Daniel memberikan pembelaan untuk dirinya sendiri.

"Aduh maafin Daniel ya, emang ini orang mulutnya suka kek gitu," ujar Keelia merasa bersalah terhadap Risa.

Risa tertawa kecil menanggapinya. "Iya Kee, santai aja kali."

Keelia tersenyum kecil. Risa orang yang sangat perhatian dan tidak baperan. Ini nih teman yang dia cari-cari selama ini. "Risa, Nala kita berdua pamit. Makasih sudah menyambut kedatangan kita berdua dengan baik. Dan untuk Nala, semoga kamu cepat sembuh ya. Kapan-kapan main ke rumah aunty ya,"

"Iya kalau ada waktu ya aunty," Balas Nala seraya tersenyum.

"Oke, aunty tunggu kabar selanjutnya,"

Risa dan Keelia melakukan cipika-cipiki ala perempuan. Risa menghantarkan Keelia dan Daniel sampai di pelataran mansion miliknya. Tanganya melambai seiring mobil Daniel berjalan. Setelah mobil yang di tumpangi Daniel dan Keelia hilang Risa langsung masuk ke dalam mansion kembali.

Risa yang sedang berjalan terkejut mendengar suara milik suaminya.

"Mereka udah pulang?"

"Hmm,"

"Bagus deh kalau gitu,"

Risa melipat tangannya di depan dada. Ia menatap sang suami dengan tatapan kesal. "Kamu kenapa sih Rey, nggak bisa ya nyambut mereka dengan baik? Tadi juga, padahal ada tamu malah kamu tinggalin. Gak sopan tau."

"Yang gak habis pikir itu kamu, kamu jadi orang terlalu baik banget sih. Ingat ya Risa, kamu harus hati-hati apalagi dia saingan aku. Aku gak mau terjadi sesuatu terhadap keluarga kita lagi. Aku gak mau kejadian yang menimpa Nala akan terulang lagi. Aku hanya mau menjaga anak dan istri aku aja apa itu salah? Apa kamu tau betapa hancurnya aku saat melihat anak aku terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Aku merasa gagal, aku merasa gagal karena gak becus ngejagain Puteri aku. Aku gak bisa bayangin kalau saat itu Nala pergi, akan sehancur apa hati ini. Akan merasa bersalah seperti apa nantinya aku. Aku melakukan ini untuk menjaga kalian semua. Aku gak percaya sama orang lain, karena aku gak tau apa yang ada di dalam otak dan hati mereka itu."
Satu tetes kristal bening luruh dari pelupuk mata Rey. Se trauma itu dirinya sekarang. Dia merasa jadi orang yang tidak berguna dan tidak becus. Buktinya, menjaga keluarganya saja dia tidak bisa. Jadi, itu lah bentuk antisipasi darinya. Karena dia sudah tidak percaya dengan siapa pun.

Risa langsung merengkuh tubuh Rey yang bergetar. Baru kali ini dia melihat Rey yang rapuh. Karena selama ini dia hanya melihat Rey yang kuat dan tegas dalam melakukan hal apapun. Apa kebaikan yang dia tebarkan itu salah?
"Maaf," hanya kata itu yang lolos ke luar dari mulut Risa.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now