Bagian tujuh belas (21+)

15.6K 224 46
                                    

Ramaikan chapter ini, jangan lupa vote, comment, and follow my account ☺ thancuuu

*

"Nala anak yang manis bukan?"

"Ya."

"Aku pengen dia jadi anak aku,"

"Maksud kamu apa Keelia? Kamu mau kita rebut Nala dari tangan Reyyan secara paksa, huh?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maksud kamu apa Keelia? Kamu mau kita rebut Nala dari tangan Reyyan secara paksa, huh?"

Keelia melotot mendengar pernyataan sang suami yang tidak menangkap arah pembicaraan nya. "Ihhhh, bukan gitu maksud aku!"

"Ya terus? Maksud kamu gimana sih, aku bingung."

Sebelum menjawab pertanyaan Daniel --- sang suami Keelia menarik nafas panjang dengan keputusannya yang ingin menjadikan Nala sebagai anaknya. "Maksud aku gini loh, aku pengen angkat Nala menjadi anak aku."

"Kamu jangan ngada-ngada deh. Mana mungkin Reyyan ngizinin kita buat angkat Nala sebagai anak kita. Mereka tuh keluarga berkecukupan, bahkan Nala dari lahir juga sudah bergelimang harta."

"Apa salahnya nyoba dulu? Kamu beneran gak mau turutin kemauan aku? " tanya Keelia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Lagian kamu mintanya aneh-aneh aja,"

"Jadi beneran kamu gak mau nyoba ngomong sama Reyyan?!" Keelia bertanya kembali guna memastikan jawaban sang suami.

Daniel menghela nafasnya pelan. Dia tak tega melihat sang istri yang mulai terisak. Sebegitu inginnya kah Keelia mengangkat Nala sebagai anak?
"Baiklah, aku akan berbicara kepada Reyyan mengenai keinginan kamu itu."

Keelia berhambur memeluk tubuh sang suami dari samping. Hatinya sedikit senang. Semoga saja seorang Reyyan Geryntama mengijinkannya untuk menjadi orang tua angkat dari Princess Nalana Reyyan.

Sedangkan di taman rumah sakit Risa tengah di buat kesal oleh tingkah kekanak-kanakan dari suaminya. Sepeninggalan Daniel dan Keelia, Reyyan mendiami Risa. Bahkan Risa bertanya pun laki-laki itu tidak menjawab satupun. "Rey, kamu beneran masih marah sama aku?"

"Kamu nanya?" balas Rey malas.

"Udah dong, kamu kekanak-kanakan banget sih, udah tua juga."

Rey memandang Risa yang duduk di sampingnya dengan tatapan malas. Ia masih kesal. Kenapa Risa dengan mudahnya memaafkan orang yang telah membuat anaknya terluka. Apalagi orang itu adalah musuhnya dalam dunia bisnis. "Tua-tua gini masih bisa bikin kamu teriak ke enakan saat berhubungan badan!" celetuknya yang sebal di katain 'Tua' oleh istrinya sendiri. Ayolah, dia gak setua itu. Badannya tidak berubah sedari dulu, malah sekarang bertambah kekar dan kencang. Wajahnya pun masih tampan dan terawat. Dan dengan kurang ajar nya ada yang mengatainya tua, dan lebih kurang ajar laginya itu istrinya sendiri. Mau marah juga enggak bisa.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now