6 (revisi)

30.3K 1.9K 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah koper berukuran bergerak mengikuti langkah seorang gadis yang tengah menariknya, matanya tertutup kacamata hitam dan masker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah koper berukuran bergerak mengikuti langkah seorang gadis yang tengah menariknya, matanya tertutup kacamata hitam dan masker. Jika kalian tanya kenapa? Maka jawabnya sudah jelas Calluna menangisi uang 75 juta yang Edward palak semalam, hal itu membuat matanya membengkak, semoga saja liburannya kali ini bisa mengobati rasa nelangsanya atas tingkah saudaranya yang brengsek.

Calluna berjalan keluar dari unit apartemen yang Jay rekomendasikan, sesuai dengan kesepakatan uang apartemen lama ia belikan apartemen baru, ditempat yang lebih aman dan sudah pasti bebas dari Shaka. Semoga saja pria gila itu tak lagi menemuinya, sungguh ia tak pernah ingin menjadi perempuan ketiga di hubungan orang lain, sekalipun hanya pria itu yang tersisa di bumi.

Gadis itu keluar dari apartemen, disana sudah ada sebuah mobil taksi yang menunggunya. Ia langsung menaiki mobil itu setelah memastikan nomor pesanannya.

Mobil melaju menuju bandara, tak memerlukan waktu lama Calluna telah sampai di pintu masuk, ia menatap sekitar sudah banyak wartawan bandara yang standby. Mereka adalah orang-orang yang biasa meliput artis yang akan melakukan perjalanan udara.

Calluna keluar menyeret kopernya, ia memang tak mau bersusah payah menyewa pengawal bandara. Kakinya baru turun dari taksi, blitz kamera saling bersahutan mengambil gambarnya. Hal ini membuat dirinya menjadi grogi, kenapa tadi ia menolak tawaran Sheren untuk mengantarnya.

Dengan perlahan kakinya melangkah mendekati pintu masuk bandara, wartawan berbondong-bondong mengikutinya masuk, namun syukurlah mereka masih memberi jalan.

Rasanya ia ingin memuntahkan sarapannya saat semua lensa mengarah padanya. Ia masih belum terbiasa melihat perhatian awak media yang berusaha meliputnya, apalagi getaran tubuhnya yang grogi mulai muncul lagi, apa mungkin sebenarnya Calluna menderita panik attack ringan saat ditempat umum dengan banyak media yang meliput?

"Luna hati-hati dijalan."

"Luna hari ini cantik sekali."

"Luna beri kami heart finger."

"Luna coba sapa kita."

"Wah fashion bandaranya sungguh cantik."

"Luna akan berlibur sendiri atau dengan kekasih?"

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang