19. Mawar Hitam

144 17 2
                                    

Hai-hai..
Bintangnya jangan lupa ya🤗

Happy Reading

__________________________________

Malam itu markas Lionkings tampak sepi, hanya menyisakan anggota inti. Alta sengaja menyuruh anggotanya yang lain untuk pulang. Karena ia ingin membicarakan hal serius hanya dengan anggota inti saja.

Alta duduk di sofa tunggal dengan satu kaki terangkat. "Jun, matiin musik lo, panggil Andre sama Indra!"

Juned yang sedang asik dangdutan pun menghentikan aktivitasnya lalu memanggil Andre dan Indra yang berada di luar. Sementara Rey yang duduk di sebelah Alta hanya memperhatikan raut muka ketuanya yang tengah serius.

Setelah semua kumpul di satu ruangan Alta beranjak ke kamar lalu kembali dengan membawa satu kotak berwarna merah maroon yang entah apa isi di dalamnya.

"Gue nemuin ini di kamar markas barusan," ujarnya lalu meletakkan kotak itu di meja tengah. "Ini udah ketiga kalinya, gue pikir tadinya ini cuma orang iseng. Tapi kali ini, kalian bisa liat sendiri."

Andre mengambil kotak itu dan membukanya, dengan refleks dia langsung menjauhkan kotak itu dari tangannya. "Allahuakbar! Anjir, jijik gue liatnya! Sejak kapan? Lo kenapa baru ngomong sekarang, Ta?"

"Kemarin-kemarin isinya cuma coklat sama setangkai mawar merah biasa, makanya gue gak bilang ke kalian. Tapi kali ini beda."

Rey mengambil kotak yang isinya sebungkus cokelat dan seekor bangkai tikus berlumuran darah yang tertusuk di batang bunga mawar hitam.

Rey mengambil cokelat yang masih tersegel lalu memperhatikan coklat dan isi kotak itu secara bergantian. "Kotak yang kemarin masih ada? Kalo iya coba bawa sini."

Tanpa menjawab perkataan Rey, Alta langsung pergi ke kamarnya dan kembali dengan dua kotak yang sama lalu memberikannya pada Rey.

Rey mengambil semua coklat di masing-masing kotak itu, memperhatikannya lalu tersenyum.

"21-12-21"

"Teror amatir," ujarnya.

Seluruh pasang mata menatap ke arahnya, terutama Alta. Ia kini mengubah posisi duduknya menjadi lebih serius. "Teror?" Alta tampak mengerutkan keningnya.

Rey berdehem sebelum membuka suara. "Semua cokelat ini udah kadaluarsa satu tahun yang lalu. Dia ngirim ini bukan buat jebak lo supaya makan coklat kadaluarsa. Tapi disini, tanggal, bulan dan tahu expired cokelat ini sama, terlebih dia menandainya dengan menstabilo di bagian expirednya." Rey menjeda penuturannya sejenak.

Sementara keempat pria di dekatnya tampak berfikir keras mengingat kembali kejadian dimasa lampau.

"Itu artinya dia mau lo mengingat kejadian di waktu itu. Dan tikus yang tertusuk di batang mawar hitam itu menggambarkan dendam kematian seseorang." lanjutnya kemudian.

Untuk pertama kalinya seorang Reynaldi Sanjaya berbicara panjang lebar. Ini adalah sebuah rekor baru dan patut dijadikan sejarah dalam persahabatan mereka.

Alta memicingkan kedua matanya seolah kejadian serupa mulai bermunculan di ingatan. Kemudian Rey menarik sebelah sudut bibirnya lalu menatap Alta. "Satu tahun yang lalu, lo sering dapet ini juga kan?" kata Rey yang meletakkan isi kotak tersebut di atas meja.

"Bedanya, dulu yang ngirim tujuannya buat diterima sama lo. Tapi yang ini ..." Rey mengedikkan bahu seolah tak ingin salah menyimpulkan.

"Tunggu, jangan bilang?" tanya Alta yang mulai mengumpulkan kepingan ingatan tentang kejadian satu tahun yang lalu.

ALTAQILA [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum