35. Balapan

115 11 1
                                    

Happy Reading Guys!

✯✯✯

Seperti biasa. Untuk urusan balapan, Aldi adalah orang kepercayaan Lionkings yang selalu mencari tempat modifikasi motor paling oke. Alta pun sudah mempercayainya sejak lama. Maka, balapan kali ini juga Alta mempercayakan urusan motornya pada Aldi.

Arena sirkuit malam ini lebih ramai dari biasanya. Di dominasi anak Lionkings dan juga Cygnus. Namun, tak sedikit pula anak-anak yang bukan geng motor ikut menonton balapan.

Malam ini, Lionkings dan Cygnus akan adu keahlian di jalanan. Seperti sebelum-sebelumnya, Lionkings selalu menang diatas Cygnus. Meski terkadang hasilnya beda tipis. Kali ini yang akan ikut balapan adalah Alta dan Rey dari Lionkings. Sementara Cygnus diwakili oleh Garry dan Bimo.

Sebelum balapan dimulai Alta menghampiri seseorang yang berdiri diantara para penonton lain. Dapat Alta lihat kekhawatiran dari wajah gadis itu.

"Kalau masih takut, nonton di belakang aja," ujar Alta pada sang pacar.

"Nggak. Aku udah nggak setakut itu sekarang. Dari pada takut aku lebih ke khawatir," jawab Qila.

Berkat Alta perlahan rasa traumanya menghilang. Bahkan ketika menyaksikan orang kecelakaan pun, kini Qila tak sehisteris dulu. Meski rasa takut itu tetap ada, tapi tak semenyakitkan dahulu.

"Kamu lupa, siapa aku? Nggak usah takut, aku nggak bakal kenapa-kenapa." Alta menggenggam tangan Qila seolah meyakinkan.

"Janji?"

"Iyaa.. janji. Yaudah aku ke sana dulu ya?"

Qila tersenyum saat melihat punggung Alta kian menjauh. Waktu terakhir kali Qila ke tempat ini saat menemani Alta balapan, hanya rasa takut akan diri sendiri yang dia rasakan. Berbeda dengan sekarang, rasa khawatir lebih mendominasi isi hati dan pikirannya. Tapi, Qila percaya, Alta tidak pernah mengingkari janjinya. Maka untuk kali ini pun dia percaya Alta akan baik-baik saja.

Alta menghampiri motornya. Di sana sudah ada Aldi, serta Rey yang sedang bersiap memakai helm dan sarung tangan. Sementara, tidak jauh dari tempat mereka berada Garry tampak tersenyum simpul ke arahnya.

"Udah siap kalah malam ini?" tanya Garry meremehkan.

Alta membalas Garry dengan senyuman sinis. Sementara Rey seperti biasa, dingin dan tak menganggap Garry ada.

"Gue rasa... kali ini Alta nggak bakal bisa ngalahin lo, Bos," bela Bimo ikut memanasi.

"Seyakin apa lo bisa ngalahin gue? Lupa sama kekalahan lo tempo hari?" balas Alta dengan nada dinginnya.

"HAHAHAHA!" Garry tertawa keras. "Kalau lo kalah, lepas jaket kebanggaan lo! Gue injek sampe hilang harga diri lo! Ingat itu!" ancam Garry penuh penekanan.

Setiap kata yang keluar dari mulut Garry malam itu terdengar penuh percaya diri. Hal tersebut membuat emosi Alta tersulut. Tangan pria bintang musim panas itu tercekal kuat.

"Brengsek!"

Kalau bukan karena Rey yang menahan Alta. Mungkin saat ini bogeman Alta sudah mendarat di rahang Garry.

"Gak usah buang tenaga lo buat hajar dia. Fokus balapan," ujar Rey menahan Alta.

Akhirnya, Alta memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas panjang guna menetralisir emosinya.

Aldi memberikan helm untuk Alta, setelah itu dia langsung pergi tanpa mengatakan apapun. Rey yang melihatnya hanya memperhatikan tingkah Aldi yang aneh sejak tadi.

Saat Alta hendak menaiki motor, tiba-tiba saja Rey menghentikannya.

"Gue mau tahu kemampuan balapan lo sampe mana?" pertanyaan Rey membuat Alta menoleh ke arahnya.

ALTAQILA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang