34. Kehangatan Keluarga Alta

100 11 2
                                    

Hai-hai-hai... Selamat siang!
Jangan jadi silent readers ya..
Satu bintang dari kalian sangat berharga loh!🤗

Happy Reading!!

✯✯✯

Rumah adalah tempat ternyaman untuk melepas penat seharian. Tempat untuk mengisi kembali energi yang sempat terkuras. Begitulah yang Qila rasakan dari keluarga Atmawidjaya. Sangat berbanding terbalik dengan rumah yang ia tinggali beberapa tahun ini.

Saat ini, Qila sedang makan malam bersama di rumah Alta. Natalie sangat perhatian begitu juga dengan Anggara yang pengertian.

"Kamu makan yang banyak ya, Nak! Sini Tante tambahin lauknya." Natalie mengambil piring makan Qila, menambahkan beberapa lauk di atas piring tersebut.

"Udah Tante, jangan banyak-banyak. Nanti kalau nggak abis sayang, mubazir," katanya. Qila menghentikan kegiatan Natalie yang terus mengisi penuh piringnya.

"Sabar ya, Qi. Mama suka gitu orangnya," celetuk Allena.

"Heh, kamu ini. Udah sini piring kamu Mama tambahin lagi makanannya!"

Allena langsung menahan piringnya agar tak di ambil Natalie. "Jangan, jangan, jangan. Bisa gendut aku makan teus!" gerutunya.

Sementara Natalie hanya geleng kepala mendengar jawaban anak sulungnya. "Daniel juga makan yang banyak, ya.."

"Mama seneng deh. Coba tiap hari rame begini, pasti seru," kata Natalie.

"Emang Alta kurang rame Ma? Yaudah besok Alta bawa rombongan anak LK deh," celetuknya.

"Heh, jangan! Maksud Mama tuh Kalau kumpul begini Mama jadi ngerasa punya anak banyak."

"Mama kamu tuh dari dulu selalu ingin punya anak kembar, biar cuma dua kali lahiran udah dapet empat," sela Anggara ikut menimpali.

"Nanti Alta kasih Mama cucu yang banyak deh, Ma," sahut Alta.

"Heh! Kamu ini. Sekolah aja belum lulus udah ngomongin mau ngasih cucu. Belajar dulu yang bener!" nasihat Natalie.

Sementara Alta menunjukkan deretan gigi rapihnya mendengar ceramahan Natalie. "Belajar apa dulu nih Ma? Nanti Alta minta ajarin Papa deh. Biar entar praktiknya langsung satset-satset dikasih kemb—"

"ALTA!"

Teriakan Natalie bersamaan injakan yang diberikan Qila kepadanya membuat Alta diam seketika. Juga pelototan Natalie berhasil menciutkan nyalinya. Sementara Anggara hanya geleng kepala melihat perkembangan anaknya yang kini mulai beranjak dewasa.

Suasana rumah Alta sangat hangat, membuat Qila betah berlama-lama di hunian Atmawidjaya. Tapi waktu semakin larut, mengharuskan ia untuk segera pulang. Namun Natalie menahannya.

"Qila nginep aja di sini. Lagian ini udah malam, nanti Tante yang izin sama Valleri."

"Nggak usah Tante, aku pulang aja, lagian aku nggak bawa baju ganti," jawab Qila menolak dengan lembut.

"Nginep aja Qi, soal baju bisa pake baju gue atau Alta," kata Allena.

Natalie terus meminta Qila agar tidak pulang, begitu juga dengan Allena. Sementara Alta hanya tersenyum, meski dalam hati keinginannya sama seperti Natalie. Tapi dia tidak ingin membuat Qila merasa tidak nyaman, untuk itu dia tidak memberikan respon apapun.

Merasa tidak enak, akhirnya Qila mengiyakan permintaan Natalie. "Mmm.. yaudah Tante, aku nginep."

Hal tersebut jelas membuat Natalie senang. Dia langsung memeluk pacar anaknya itu. Qila tidak bisa berbohong jika dia juga merasakan kenyamanan berada di tengah-tengah keluarga Alta.

ALTAQILA [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt