38. Hampir Celaka

151 14 10
                                    

Happy Reading!!

✯✯✯

Sebahaya apapun, ku pastikan kamu aman jika bersamaku.

___________________________________


"Lo kenapa sih? Udah kayak gosokan tau nggak? maju-mundur. Untung cantik."

Clarra yang mulai jemu melihat Qila yang tidak bisa diam. Sedari tadi terus mundar-mandir sembari menggigit ujung kukunya.

"Lo lagi nyariin siapa? Alta?" tanya Clarra lagi. Dia kembali menyedot es jeruk. Namun matanya tak beralih dari Qila yang terlihat cemas.

Dinda yang sedang menikmati makanannya pun ikut mengalihkan perhatiannya pada Qila. "Qi, duduk. Pegel gue lihatnya."

"Gue nyariin Alta, tapi nggak ketemu," balasnya. Kemudian ia sambil duduk di depan Clarra. "Kalian ada yang lihat nggak?"

Mereka kompak menggeleng. "Gue belum lihat inti LK tuh hari ini," sahut Keysia.

"Di warung Bu Ucing kali Qi."

"Nggak ada."

"Bolos berarti. Eh, mereka jemput Rey kali. Kata Indra sih Rey pulang hari ini," tebak Dinda.

"Oke, thanks Din. Gue pulang duluan, guys."

Tanpa berlama-lama kaki kecil Qila melangkah dengan terburu-buru menuju kelas untuk mengambil tasnya. Sekolah memang sudah bebas, karena masa ujian telah berakhir. Murid yang datang ke sekolah pun hanya untuk mengikuti class meeting atau hanya sekedar mengisi daftar hadir. Dan Qila berada diantara murid yang datang hanya untuk absen.

Biasanya Qila akan ikut nongkrong dulu bersama Clarra, Dinda, dan Keysia. Tapi, kali ini ada hal yang lebih penting dari sekedar nongkrong. Setelah menunggu beberapa menit, ojek online yang dipesannya tiba. Dengan segera Qila menuju ke markas Lionkings untuk menemui Alta. Sebelumnya dia sudah menelpon Juned untuk memastikan pacarnya memang ada di sana.


✯✯✯


Setibanya di markas Lionkings, Qila sempat terheran. Tidak biasanya tempat itu sepi. Bisa Qila lihat, hanya ada motor inti yang terparkir di depan markas. Ketika memasuki markas, Qila menghentikan langkahnya di depan pintu saat melihat Alta sedang berbicara serius dengan Indra, Andre, Rey, dan juga Juned. Entah apa yang mereka bahas.

Sebelum akhirnya Alta menyadari kedatangannya. Alta berdiri, lalu berjalan mendekat. Qila masih diam di tempat seraya menundukkan pandangan. Dia belum berani menatap wajah pacarnya itu. Terakhir dia melihat wajah Alta terlihat begitu nyalang.

"Ngapain?"

"Hah? A-aku..."

"Ngapain berdiri di sini?" tanya Alta sekali lagi. Alta meraih tangan Qila, lalu menuntunnya ke ruang tengah untuk bergabung dengan inti Lionkings. "Duduk."

Setelah itu, Alta pergi ke dapur dan kembali dengan sebotol Cimory rasa strawberry. Minuman yang pernah Qila berikan untuknya saat terkena hukuman waktu itu. Melihat sikap Alta yang sekarang, sepertinya emosi cowok itu sudah mereda.

"Wiiihh, Qi bawa apaan tuh? Nggak usah repot-repot padahal, kan gue jadi keenakan." seloroh Juned. Baru saja dia hendak mengambil sekotak cake berwarna putih, Qila lebih dulu memukul tangannya. "Aw! Buset, galak bener."

"Itu buat pacar gue, tuh buat lo sama yang lain!" Qila mendelikkan matanya, lalu mengambil cake yang hampir di serobot Juned. Enak saja, Qila sudah belajar dari jauh-jauh hari untuk membuat kue ini. Tidak akan ia biarkan siapapun mencicipinya selain Alta.

ALTAQILA [END]Where stories live. Discover now