Bonus

173 12 76
                                    

Haii, I'm back.
Maaf banget baru ngasih Bonchapt nya sekarang🙏
Sebulan ini otakku membatu guys nggak mikir alur apapun😢

Happy Reading!!


Hari cepat sekali berganti, tak terasa sudah 3 bulan lebih sejak kematian Alta. Untuk memperingati 100 hari kepergian ketuanya, Lionkings berbagi nasi kotak kepada orang-orang yang anak-anak jalanan, penyapu jalanan, pemulung, atau bahkan tukang ojek online. Setelah sebelumnya mereka berbagi dengan anak-anak penyandang disabilitas seperti yang biasa dilakukannya bersama Alta.

Lionkings benar-benar kacau setelah Alta tiada. Mau tidak mau, Rey dan anggota inti lainnya kembali menyaring anggota yang benar-benar bisa menjaga solidaritas. Jika dulu anggota Lionkings berjumlah hampir dua ratus orang. Sekarang bahkan tidak melebihi lima puluh.

Ya, Rey sengaja membuang semua orang yang hanya akan merugikan nama baik Lionkings. Lebih baik sedikit kepala namun bisa di andalkan, daripada banyak kepala yang menimbulkan perpecahan lebih jauh.

"LK nggak ada apa-apanya tanpa lo, Ta."

Pria berkulit gelap itu memandang teman-temannya yang sedang membagikan nasi kotak kepada orang-orang tunawisma. "Lo brengsek, Ta. Pergi ninggalin kita yang masih butuh lo," lanjut Juned.

Juned menyeka rembasan di matanya ketika Indra, Andre, dan Rey berjalan ke arahnya.

"Nggak kerasa ya, Alta udah 100 hari ninggalin kita." Indra berkata sambil duduk di samping Juned. Mereka sedang mengistirahatkan diri di bawa pohon besar.

"Tapi pengaruhnya luar biasa terasa. Sekarang lo yang harus ambil kendali Rey," ucap Andre.

Rey menggeleng pelan. "Nggak. Sampai kapanpun nggak akan ada yang mampu gantiin posisi Alta. Sekarang kita punya peran dan tanggung jawab yang sama."

Ya Rey memilih untuk membiarkan posisi Alta tetap kosong. Bukan tanpa alasan, Rey hanya ingin baik dirinya, Indra, Andre, maupun Juned bisa menjaga Lionkings seperti Alta melindungi mereka dahulu. Namun, jika terjadi kegaduhan, Rey tetap memiliki peran penting untuk menyeimbangkan mereka agar tak terjadi perpecahan lebih lanjut.

Hening, sebelum akhirnya Andre beranjak. "Qila ke mana Mel?"

"Dia pulang duluan tadi."

"Dia oke?" Kini Indra yang bertanya.

Melly menjawab hanya dengan gelengan kepala.

"Udah semua kan?" Semua yang mendengar menjawab pertanyaan Rey dengan anggukan. "Yang mau ikut ziarah ke makam Alta kita berangkat sekarang."

✯✯✯


"Anak bodoh!"

"Gimana, Reno?"

"Masih berani kamu nanya anak sialan itu? Kamu pikir sekarang kamu lagi di mana? Hotel?" Gelengan tak percaya serta amarah yang tertahan terpampang jelas di raut wajah Garral.

"Papa punya banyak koneksi yang bisa keluarin aku dari sini. Gunain itu sekarang, Pa."

"Goblok!" Suara Garal sangat dalam penuh penekanan. "Kamu pikir sudah melakukan hal yang keren, hah? Kamu tahu sebesar apa kerugian yang Papa tanggung karena kelakuan bodoh kamu?"

"Aku lakuin ini semua demi Raya, Pa!" sentak Garry tak terima. "

"Tapi perbuatanmu kelewat bodoh, Garry! Perusahaan Papa berada di ujung kebangkrutan gara-gara kamu! Saham perusahaan anjlok. Kamu tahu siapa anak yang kamu culik? Dia anak pemilik Dininghrat Company. Pemegang saham terbesar di perusahaan Papa!"

ALTAQILA [END]Where stories live. Discover now