why is this happening

3.5K 188 5
                                    


31 Desember 2022.

Huaaammm....

Terlihat seorang anak yang baru terbangun dari tidurnya sedang mengusap matanya menandakan bahwa dia sudah siap memulai hari yang biasa ini.

Bangun dari tempat tidurnya dia berjalan ke kamar mandi, lalu mencuci mukanya sekalian dia mandi di pagi hari yang dingin itu.

Sesudah mandi dia mengganti pakaiannya di kamar dan sesudah itupun dia merapikan kasurnya.

"Hmm.... Keknya pagi ini makan di warung aja deh."

Diapun pergi keluar kamar, rumahnya sendiri yang tergolong sederhana itu hanya terdiri dengan dua kamar, satu kamar mandi, satu ruang makan dan sebuah ruang tamu.

"Hagh...beli apa aja ya nanti di pasar."

Dia sedang memikirkan bahan pangan yang akan dia beli di pasar setelah makan di warung.

Anak biasa yang hidup sendirian di sebuah rumah sederhana ini bernama Rian Dzikriansya, dia tahun ini berumur 15 tahun.

Disaat dia menginjakkan kakinya diluar rumah, dia menarik nafas panjang dan mulai berjalan ke warung makan yang tepat berada didepan rumahnya.

Disaat dia sudah sampai disana dia menyapa pemilik warung itu dengan senyuman lebar di pipinya.

"Mbak Dita... beli telor terus tempe aja nasinya aku ngambil sendiri."

Perempuan yang melayani sekaligus menjadi pemilik warung itu bernama mbak Dita seharusnya dia tidak dipanggil seperti itu karna sudah berumur lima puluh tahunan.

"Gak mau yang lain dek Rian?."

"Gak mbak, lagi gak ada duit." Ujar Irfan sembari tersenyum kepada sang pemilik warung.

"Hagh.. kau memang gak pernah megang uang, yaudah sama mbak mau ditambahin ayam goreng satu, makan tempe sama telor gak ada gizinya nanti kau." Ujar pemilik warung sembari mengambilkan lauknya.

"Ada kok mbak, telor mengandung protein da-."

"Suutt....diem ini makananmu."

Tiba-tiba mulutnya terhenti ketika telapak tangan pemilik warung itu langsung menutup mulutnya.

"Ba..baik makasih mbak, makasih juga sudah dikasih ayam goreng."

"Ok." Ucap pemilik toko sembari tersenyum ke arah Rian.

Dengan membawa makanannya Rian berjalan menuju sebuah meja kosong di warung itu.

Sesudah sampai di meja itu tentunya dia duduk lalu makan menikmati makanan yang dia pesan.

Disaat dia tengah menikmati makanannya, ada seorang ibu-ibu yang membawa anaknya sedang memesan makanan di warung itu.

Ibu-ibu itu berbicara bersama mbak Dita atau bisa dibilang bergosip tentang apapun yang bisa di gosipkan, dan kali ini bahannya adalah tentang Rian.

"Hey Bun, bukannya kalo gak salah dia anak haram ya?, dan juga dia ditinggal sendirian karena kedua orang tuanya tidak ada yang mau merawatnya kan?." Ujar ibu-ibu itu sembari menggendong anaknya yang masih kecil.

"Ya begitulah Bun" ujar mbak Dita.

Mendengar banyak ocehan dari ibu-ibu itu tentang dirinya membuat nafsu makan Rian menjadi hilang, dia buru-buru menyelesaikan memakan makanannya itu lalu pergi meninggalkan meja dengan penuh emosi.

Tapi ketika dia sudah sampai di tempat mbak Dita, dia sempat menyapa mbak Dita dengan senyuman hangat.

"Yok mbak Dita.."

Rian's journey in another worldWhere stories live. Discover now