HE RETURNS!!!!

195 13 2
                                    


"Kita akan kemana Dion?."ujar Rian dengan muka datar.

"Kau lihat saja nanti"balas Dion.

Terlihat Rian yang sedang berjalan di belakang Dion bersama Sera dan Warren di belakangnya.

Mereka melewati keramaian ibukota, Sera sempat bermasalah dengan penduduk disana karena menjatuhkan apelnya tapi untungnya dengan kesabaran tingkat tinggi akhirnya Rian dapat memisahkannya dan setelah sekian lama mereka akhirnya sampai di depan guild.

Ketika mereka masuk kedalam Guild semua mata yang disana tertuju pada satu orang.

Bukan Dion sang greatest swordman, akan tetapi pada Rian si bocah yang mendapat rumor kurang mengenakkan.

"Apa dia yang mengalahkan guildmaster?."ujar salah seorang disana.

"Ya, katanya dia bahkan memutuskan lengan guildmaster."balas seseorang di sampingnya.

"Padahal sependek itu."ejek Hunter lain.

Ya Rian sebenarnya tidak bermasalah dengan yang lain, tapi dia cukup sakit hati ketika diejek pendek karena tingginya yang hanya 165 cm, sementara mungkin rata-rata tinggi orang disini 170-180 cm, Sera sendiri tingginya mungkin sekitar 169 cm.

"Hei, apa ini orang yang mengalahkan guildmaster? Bukannya terlalu lemah buahahaha."

Tiba-tiba seseorang dengan lelaki dengan rambut merah yang berdiri seperti sayur lobak berada di hadapan Rian bersama beberapa orang lainnya.

Sepertinya mereka hendak menantang Rian karena mendengar rumor yang beredar.

"Apa dia yang dijuluki REDTAIL DEVIL, Dion?."ujar laki-laki itu dengan senyuman jengkelin bagi Rian.

"Iyap, Kenapa? Apa kau takut pada dia?."ujar Dion.

Sepertinya Dion tipe orang yang hobi membuat orang lain bertengkar atau bisa disebut hobi mengadu domba, Dimata Rian saat ini Dion diumpamakan sebagai VOC.

"Apa maksudmu?, aku Rasus tidak mungkin takut pada orang seperti ini?!."ujar Rasus dengan muka merendahkan.

"Lalu apa maumu?."ujar Dion sembari tersenyum.

Laki-laki dengan rambut lobak merah itu tersenyum licik seperti mendapatkan sesuatu yang bagus, sepertinya dia pemimpin kelompok itu.

"Aku menantangnya bertarung saat ini juga!!."dengan senyuman liciknya dia berkata seperti itu.

Mendengar hal itu Rian hanya bisa menatap wajah Rasus dengan tatapan biasa, sementara Sera sudah tidak tahan dengan Rian yang direndahkan.

"Hei kalo berani by one anj, jangan bawa temen?!! Takut ya?! Sini gelut sama gua anj!!." Ujar Sera dengan tatapan marah dan tersenyum bengis.

Mendengar hal itu Rasus memasang muka masam diikuti dengan rasa amarah yang memuncak.

"Apa maksudmu!!."

Tiba-tiba Rasus berada di hadapan Sera dan mencekiknya dengan kuat, membuat Sera kesulitan bernafas.

"Bagus tuan!! Seperti itu beri dia pelajaran!!."ujar pengikut Rasus.

Merasa tersanjung akan pujian itu Rasus semakin menjadi-jadi, dia mengepalkan tangannya dan hendak memukul Sera yang dia cekik.

"Rasakan ini!!."

Belum sempat menghantamkan tinjunya ke muka Sera, tangan Rasus berhenti oleh sebuah tentakel hitam pekat yang berasal dari punggung Rian.

Rian menatap wajah Rasus dengan senyuman tapi entah mengapa jika dilihat oleh Rasus senyuman Rian seakan memberi peringatan untuk tidak macam-macam.

Rian's journey in another worldWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu