IMAGINARY TREE

138 10 7
                                    


"Apa itu IMAGINARY TREE?." tanya Rian yang terkejut.

Regulator hanya menatap Rian sebentar, dia menghembuskan nafas berat seakan menahan sesuatu.

"Singkatnya ini adalah pohon cosmic yang tumbuh diatas layer-layer alam semesta."ujar Regulator sembari mengaduk teh dengan sendok.

"Bagaimana caranya pohon itu tumbuh?."

Rian berdiri dan menyentuh salah satu layer, dia masih kagum karena setiap bola yang bahkan lebih kecil dari debu di hadapannya adalah alam semesta yang dihubungkan oleh berbagai benang.

Crakk..

Karena menyentuh terlalu kuat satu bola kecil hancur di layer paling bawah menimbulkan bunyi yang keras, padahal di hadapan Rian itu seperti debu.

"Pohon itu tumbuh karena aku gabut ngelihat alam semesta yang kosong cuma ada layer, jadi aku memberikan satu pohon besar disana yang akan berbuah alam semesta yang kuat."ujarnya sembari menambahkan sedikit gula kepada teh nya.

"btw tadi kau habis menghancurkan salah satu
alam semesta, jadi tolong jangan sentuh sembarangan."ujar regulator dengan suara tegas pada Rian.

"Hah?, Aku menghancurkan salah satu alam semesta?."Rian terdiam sebentar menatap pada sebuah ledakan kecil di dalam kotak layer.

"Ya, ini adalah salahku tidak menjelaskan lebih detail."ujar regulator membesarkan bagian layer seperti membesarkan layar handphone.

"Ah..ya, maafkan aku."ujar Rian menundukkan kepalanya.

"Tidak usah minta maaf, tenang saja cuma alam semesta."

Cuma alam semesta?, Pikir Rian padahal dia sendiri merasa sangat bersalah karena mungkin di dalam alam semesta itu ada berbagai kehidupan di dalamnya tapi lihat makhluk satu ini, dia malah tenang dan membesarkan layar sebentar lalu dengan cepat mengembalikan seperti semula.

"Hmm, mungkin ada pertanyaan lain?."tanya Regulator kepada Rian yang masih shock.

"Ah..ya, sebenarnya untuk apa pohon itu? Dan apa itu universe prime?."tanya Rian dengan suara pelan.

"Seperti kataku tadi, aku gabut tapi pohon itu juga berguna untuk menyerap benda aneh." Ujar Regulator, menaruh gelas teh yang kosong di meja.

"Benda aneh? Apa itu?."tanya Rian dengan wajah penasaran, sepertinya dia sudah melupakan tentang shock nya tadi.

"Kau akan tahu setelah menjadi salah satu guardian."ujarnya dengan santai.

Rian terdiam mendengar perkataan Regulator, apa memang sosok putih di hadapannya bisa dia percayai?.

"Dan universe prime adalah buah dari pohon cosmic itu, melahirkan sebuah universe dengan kekuatan yang besar karena pohon cosmic menyerap benda-benda aneh dari alam semesta di bawahnya."

Terlihat di dahan emas pohon cosmic itu tumbuh lima buah yang lumayan besar, berbentuk seperti sebuah bola berwarna keemasan jauh berbeda dengan debu kecil alam semesta di layer bawah.

"Lalu karena universe prime ini adalah sebuah buah apakah dia bisa membusuk?."tanya Rian.

walau pertanyaannya terdengar seperti lelucon.

dia mencoba seperti yang dilakukan regulator yaitu membesarkan layar seperti handphone untuk melihat lebih jelas buah atau universe prime, tapi dia tidak bisa melakukan itu.

"Ketika universe prime mencapai kematangannya tentu aku
tidak akan menyebutkan kapan dia matang, universe prime akan jatuh dan mulai menumbuhkan sebuah pohon baru."ujar Regulator menanggapi serius pertanyaan Rian.

Regulator dengan kedua tangannya dia melebarkan layar berisi banyak alam semesta di sana, ternyata bukan hanya satu tapi ada lima pohon cosmic yang berkilauan emas.

dan layer yang ibaratnya seperti tanah sangat luas dan dalam bahkan Rian tidak bisa melihat alam semesta di dalam layer yang sangat kecil.

"I..itu menakjubkan!! Dunia diatas dunia ini fantasy sekali!, Aku pernah mendengar tentang yggdrasil atau apapun itu tapi aku tidak menyangka itu lebih rumit dari ini!!."Rian tidak bisa menahan lagi rasa kagumnya dan mulai bertingkah seperti anak kecil.

"Ini hanya imajinasi dari dia." ujarnya dengan suara pelan.

"Apa kau mengatakan sesuatu?." Rian yang masih kagum menoleh ke Regulator.

"Ah tidak maksudku, ini hanya sebagian kecil." Regulator menghilangkan layar di hadapan mereka dengan satu tangan.

"Itu mengagumkan!."Rian menatap keatas melihat awan yang menggumpal diatasnya, dan mengkhayal seperti anak kecil.

"Dan guardian bertugas untuk menjaga alam semesta, ada dua guardian terkuat mereka berdua menguasai pohon cosmic dan layer di bawah." Regulator menatap Rian.

"Hmm, jadi aku akan menjadi guardian?."tanya Rian.

"Tergantung jika itu berhasil." Balas regulator.

"Hmm, baiklah jika itu maumu." Ujar Rian sembari tersenyum.

"Sepertinya kita akan selesai disini."ujar Regulator sembari tersenyum, dia menghilangkan semua peralatan teh diatas meja.

" Sebelumnya Ingat, walau kau adalah manusia pada dasarnya kau adalah anomali bagi dunia tempatmu sekarang, kau sendirian di dunia itu tidak peduli seberapa banyak teman itu tidak menghapus fakta bahwa kau adalah manusia yang telah mati."Regulator berkata tegas.

"Ah..y..ya"Rian tertegun mendengar pernyataan itu.

"Kau masih terlalu jauh, dibandingkan dengan para pengembara lain karena aku memberimu kemampuan terlemah paham?."ujar Regulator.

perlahan dia membuat banyak siluet berbagai orang di belakangnya.

"Itu adalah para pelintas selain dirinu."ujar regulator menunjuk para siluet dengan muka buram, lalu siluet itu menghilang dengan cepat.

Gulp....

"A..apa maksudmu?."tanya Rian yang tertegun.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk memberi tahu, tapi yang jelas aku akan memberimu satu misi yaitu temukan batu bintang catalyst biru."ujar Regulator mengeluarkan sebuah hologram berbentuk sebuah kristal biru yang indah.

"Untuk apa aku mencari ini?." tanya Rian, dia masih agak kepikiran tentang siluet tadi.

"Hmm..ya aku akan memberi spoiler saja, singkatnya batu itu bisa menghidupkan orang mati entah dari dunia ini atau dunia lain."ujar Regulator sembari tersenyum lebar.

Setidaknya jika sosoknya putih giginya item biar bisa dilihat, pikir Rian.

"Jadi maksudmu aku bisa menghidupkan orang dari dunia lain?."tanya Rian yang masih kebingungan.

"Ya, seperti itu."

Perlahan-lahan penglihatan Rian menjadi buram, dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah atau sosok putih Regulator.

"A..apa yang terj-."Rian terjatuh dari kursinya dan perlahan pandangan dia menjadi buram.

"Selamat tinggal Rian."

Itu perkataan terakhir Regulator yang dapat di dengar oleh Rian yang sudah hilang kesadaran.

"Hah!!."

Rian terbangun di atas kasur perawatan guild, dia melihat sekitar ternyata sudah malam bahkan Alexander dan Sera sudah tidak ada di sisinya.

Angin dari jendela berembus pelan memainkan anak rambut Rian, menerpa wajahnya dengan lembut.

"Pada akhirnya Aku sendirian lagi."Rian meringkuk di atas kasurnya.

"Rama...aku telah mengingkari janji kita lagi..maafkan aku..aku sendirian..aku takut."Rian mulai menangis.

Dia menangis di dalam kegelapan malam, hanya
ada bintang dan bulan yang menemaninya saat ini.





Rian's journey in another worldWhere stories live. Discover now