LUIS VOLTEIRA.

104 8 5
                                    


Rian menatap dengan mata terkejut pada seorang laki-laki berambut perak dengan tombak panjang di hadapannya.

"Cepat serang dia!!."

Rian menoleh ke mulut gua terlihat seorang perempuan berambut cokelat pendek sedang berdiri bersama Sera yang duduk disampingnya dan entah kenapa tubuh sera di selimuti aura biru yang mengitari tubuhnya.

Dengan cepat laki-laki rambut perak itu menebaskan tombak panjangnya ke monster itu.

Diluar dugaan serangan Alexander yang tadinya hanya memberikan luka dangkal berbeda dengan serangan tombak si rambut perak yang berhasil memutus lengan monster itu.

Dengan cepat monster itu mundur kebelakang hendak menghindari serangan lanjutan dari laki-laki berambut perak.

Tapi tiba-tiba sebuah rantai mengikat tubuh monster itu lalu dengan cepat sebuah tebasan pedang mengarah langsung ke leher sang monster tapi dengan cepat monster itu melepaskan diri dari jeratan rantai dan berhasil menghindar dari serangan pedang itu.

Yang ternyata rantai dan tebasan pedang tadi dilakukan oleh Alexander yang dengan cepat sadar kembali.

"Hei.. tunggu sebentar...rambut perak dengan tombak itu? Tidak mungkin!? Kau adalah LUIS VOLTEIRA!."ujar Alexander yang kepalanya berdarah.

"Haha aku sekarang terkenal ya?, Btwmaaf tadi aku mencari sesuatu mendengar ada suara aneh aku langsung ke sini." Ujar Luis sembari menggaruk kepalanya.

Rian yang sedang terbujur lemas dengan darah yang terus mengalir dari bagian atas mulutnya dan bahunya yang terputus, dia hanya bisa menatap mereka berdua dengan tatapan bak orang sekarat.

"Hei ini belum waktunya kamu mati."perempuan berambut coklat itu menghampirinya dengan suara dingin.

Jari perempuan itu menyentuh kepala Rian dengan anggun dan tenang, lalu merapalkan sebuah mantra.

[OH..GOD BLESS YOUR SERVANT.... THIS POWER TO HEAL THE PAIN IN WORLD.]

Debu-debu bercahaya biru mengitari tubuh Rian menyelimutinya dengan halus dan lembut.

Lalu dengan cepat rahang bawah Rian yang tadinya putus tumbuh kembali serta lengan Rian yang tadinya putus juga tumbuh.

Ini berbeda dengan Rian yang menyatukan tubuhnya seperti Lego, kemampuan sihir penyembuhan milik perempuan ini jauh diatas kemampuan penyembuhan Rian.

"A..apa yang kau-"

sebelum Rian menyelesaikan kata-katanya Sera menepuk bahunya dari belakang, Rian merasakan panasnya sarung tangan THE CRUSHER milik Sera akibat pertarungan tadi.

dia tidak menyangka Sera bertahan memakai sarung tangan sepanas itu apalagi di sepanjang pertarungan, membuat Rian seperti merasa tidak berguna.

"Ayo bertarung lagi."ujar Sera sembari tersenyum lebar.

"Ya, dan aku akan membalas monster sialan itu!."Rian kembali berdiri, sembari menggigit bagian bawah bibirnya seakan menahan amarah.

Sementara monster itu secara perlahan meregenerasi lengan yang terpotong, air liur dari monster itu terus menetes, lalu monster itu membuka mulutnya lebar-lebar memperlihatkan gigi tajamnya yang menyerupai silet.

Dengan cepat monster itu merengsek maju hendak menyerang Sera dengan cakar tajamnya.

[PHANTOM STRING].

Tapi tiba-tiba gerakan monster itu terhenti membuatnya sang monster kebingungan.

melihat kesempatan ini tentunya Alexander dan Luis tidak menyia-nyiakannya kesempatan, mereka langsung menyerang monster itu, Luis menusuk jantung monster dengan tombak dan Alexander yang berhasil melukai punggung monster itu.

Lalu Sera tiba-tiba datang menyerang menggunakan sarung tangan keras menghantam wajah monster itu membuatnya terbanting keras ke tembok gua.

"Baru bangun kau langsung bisa membantu kita Rian" ujar Sera tersenyum tipis.

Terlihat Rian sedang duduk sembari memainkan jarinya seakan-akan menjahit benang.

Ternyata yang membuat monster itu tidak bisa bergerak karena Rian dengan benang hitamnya mengikat monster itu tadi, benang hitam itu tersamarkan oleh gelapnya gua akibatnya tidak ada yang bisa melihat benang hitam Rian.

"Aku harus bisa membantu." Balas Rian.

"Hei jangan senang dulu."celetuk perempuan berambut cokelat.

Monster yang tadinya menempel di dinding akibat dihantam oleh Sera tiba-tiba bangun dan melompat cepat hendak menyerang perempuan berambut coklat.

Cklank!!!..

Tak tinggal diam Luis langsung mencegat cakar monster itu dengan ujung tombak tajamnya menghempaskan monster itu seketika.

"Jangan sakiti Elena!! Dia pacarku bangsat!." Ujar Luis sembari memegang erat tombak tajamnya.

"Kumat lagi nih bocah."ujar Elena dengan muka datar.

Dengan Bagian gagang panjang tombak berwarna biru cerah berkilauan menyinari redup gua itu, dan bagian ujung tombaknya yang tajam dan melengkung seakan mampu membelah apapun, Luis memegang tombak itu dengan perkasa menatap monster yang sedang kesakitan di hadapannya.

Monster itu menggeram seperti
kucing yang ingin bertarung dengan musuhnya, dengan cepat monster itu merengsek kedepan hendak menyerang Luis tapi tiba-tiba dia terpental jauh seperti di tabrak sesuatu.

"Hahaha, gua gelap ini adalah wilayahku!."ujar Rian sembari tersenyum lebar.

Di gua yang cukup gelap, Rian menggunakan tentakel hitamnya yang secara otomatis tersamar di dalam gua yang gelap itu.

Tidak ada yang bisa melihat tentakel hitamnya bahkan Rian sendiri tidak dapat melihat tentakel yang dia Kendalikan, dia hanya bisa merasakannya.

"Jadi ini kekuatan dari penyihir muda yang digadang-gadang sebagai penyihir terkuat?, Bahkan tanpa menyentuhnya mampu menyerang monster itu." Ujar Luis dengan kagum.

Sepertinya dia salah paham
jika Rian mampu menyerang monster itu tanpa sentuhan padahal nyatanya Rian menyerang monster tadi
dengan tentakel gelapnya yang tersamarkan oleh gelapnya gua.

Tiba-tiba dengan cepat monster monster itu langsung menyerang Luis sepertinya dia masih kekeh ingin menyerang laki-laki ini.

Klank!...

Luis dengan cepat menahan serangan monster itu dengan tombaknya yang panjang.

"Kau ingin melawanku? Haha jangan harap! Wahai monster!."

[ELECTRIC CURRENT].

Grahh!!!!...

Lalu tiba-tiba monster itu tersetrum oleh listrik berwarna biru yang mengalir dari tombak Luis, rambut Luis berdiri dengan aliran listrik yang bergelonjak, seakan disetrum sesuatu.

"Ini adalah sihir milikku, ELECTRICAL!."

Dengan listrik yang mengalir dari tombaknya, dia langsung menghempaskan monster itu dengan listriknya.

"Haha..lihat ada bakat baru disini." Ujar Sera sembari tersenyum kecil.

Rian's journey in another worldWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu