quite pretty

357 22 2
                                    


"Hmmm.... Jadi istrimu mempunyai sihir untuk menyembuhkan?."tanya Rian kepada Thomas.

Mereka berdua sedang duduk di meja makan sembari menunggu Martha menyembuhkan perempuan yang ditolong Rian sebelumnya.

"Ya, begitulah."ucap Thomas dengan kepala yang benjol.

"Dan juga siapa nama perempuan itu? Sera?."

"Yap betul sekali!, Dia adalah anak dari tetanggaku tapi kini aku yang merawatnya." Ucap Thomas sembari tersenyum lebar.

Mereka berdua duduk di balkon rumah Thomas yang terbuat dari kayu.

Rian sendiri hanya bisa tersenyum kecil sembari mendengarkan Thomas yang memuji Sera dan ketiga anaknya.

Thomas memang memiliki tiga anak yaitu Aaron,Elis,lily.

ketiga anaknya adalah anak-anak yang hebat dengan Aaron anak pertama sang ahli pedang Yang saat ini sedang membantu petani di sawah dengan Elis dan Lily yang membantu dirumah.

Umur mereka tidak terlalu berbeda jauh sebenarnya dan Aaron sang anak tertua lebih muda dari aku.

"Hmmm.. anak-anakmu hebat semua ya tuan Thomas."

"Jelas dong, buatannya siapa dulu gitu."

Kreeek.....

Suara pintu terbuka, dan terlihat dua orang keluar dari rumah itu yang tak lain adalah Sera dan Martha istri Thomas.

"Apakah lukanya parah?." Tanya Thomas kepada istrinya itu.

"Ya, tidak terlalu parah hanya luka-luka bekas tebasan jadi aku sedikit gampang menyembuhkan nya."ujar Martha.

"Hmmm...istriku emang yang terbaik pasti capek, sini kucium."

Thomas memeluk Martha dan dengan mulut yang ingin mencium Martha, gerakannya dihentikan dengan Martha yang memegang leher Thomas.

"Ih apaan sih mas, malu tuh diliat anak-anak."

"Gak papa biar mereka kalo nikah bisa tau serunya berumah tangga."Ujar Thomas dengan memaksa ingin mencium istrinya itu.

Mendengar hal itu, Sera yang berdiri sedari tadi di depan Rian yang sedang duduk memandang ketus ke Rian.

"Aku menikah dengan makhluk seperti dirimu."ujar Sera kepada Rian.

"Ya siapa yang mau nikah sama cewek bar-bar kayak dirimu." Ujar Rian sambil  membersihkan pedangnya.

"A..apa maksudmu hah?! Beraninya kau berkata seperti itu padaku?!."ucap Sera sembari memegang kerah baju Rian.

"Hey jangan marah begitu, aku gak salah soalnya."

"Berani-beraninya kau!!."Sera semakin menggenggam erat kerah baju Rian.

"Hey-hey, apa yang kalian lakukan?, Ayo masuk kita makan bersama."ujar Martha kepada mereka.

"Hey, jangan ganggu cinta pandangan pertama biarkan mereka bermesraan terlebih dahulu, Rian kalo ada perlu nanti malem boleh aja asal jangan terlalu berisik ya." Ujar Thomas dan dia langsung masuk kedalam rumah setelah mengatakan hal itu.

Rian yang tak mengerti dengan kata-kata Thomas lalu menatap Sera, disana dia melihat Sera yang mukanya sudah sangat merah.

"He..hey bisakah kau melepas genggaman in-."

Bruak!!!.......

Muka Rian dipukul ke samping rumah hingga dia terpental jauh menabrak pohon disana.

"Jangan pernah berharap yang aneh-aneh dengan diriku!." Ujar Sera yang ditangannya diselimuti oleh aura berwarna kebiruan.

Rian's journey in another worldWhere stories live. Discover now