QUEEN

71 8 0
                                    


"Dia anak yang menarik."ujar sang ratu tersenyum kecil menatap Rian.

Dihadapan sang ratu Rian berusaha berdiri tegap, akan tetapi matanya seakan tak bisa lepas dari sang ratu seperti ada sesuatu yang mengaitkan mereka berdua.

Sang raja tersenyum lebar seakan sombong kepada Samuel yang wajahnya memerah jengkel.

"Lihat putriku, dia adalah anak paling cantik di kerajaan ini."ujar sang saja dengan bangga.

"Oh ya?, lalu apakah kau memiliki anak laki-laki yang menguasai 6 jenis sihir berbeda?"ujar Samuel menarik Rian dengan bangga.

"Hah?!."

Bukan hanya raja akan tetapi ratu dan Thalia sang putri terkejut mendengar kata-kata Samuel tentang Rian tadi.

"Haha, mau sedang bercanda kan?" Ujar sang raja tertawa tak mempercayai apa yang dikatakan oleh Samuel.

"Hmmm?, tidak... aku tidak bercanda Almus"ujar Samuel tersenyum lebar.

Mendengar hal itu sang raja menelan ludahnya tak tahu harus berkata apa, sang raja telah berteman dengan Samuel cukup lama jadi dia sudah sangat mengenal Samuel, dan itu yang membuat sang raja tahu jika Samuel berbohong atau tidak.

"Tidak mungkin, tidak mungkin ada yang bisa menguasai 6 elemen sekaligus!."sela Thalia sang putri tidak menerima pernyataan dari Samuel.

Ya itu reaksi umum, karena di dunia ini menguasai 2-3 jenis sihir itu sangat susah karena ini merupakan bakat bawaan dari lahir semakin banyak jenis sihir yang dimiliki oleh seseorang maka semakin banyak mana yang diperlukan olehnya untuk menggunakan atau mengatur kedua jenis sihir.

Dan ini malah menimbulkan sebuah masalah jika manusia terlalu banyak memiliki mana atau melebihi kapasitas itu seperti bom waktu atau bahkan ada beberapa kasus setelah dilahirkan sang anak akan hancur melebur kembali menjadi darah setelah dilahirkan.

Apalagi 6 jenis sihir? Itu sangat berbahaya jika mana tidak mencukupi itu akan berakibat fatal yaitu sihir akan memakan daya hidup seseorang dan membuat seseorang mati secara perlahan.

Samuel menyeringai"Hah, jika begitu lihat ini."samuel mengangkat jarinya tercipta seutas benang merah.

Rian sepertinya mengenal benang merah tersebut dikarenakan benda tersebut yang dimasukkan kedalam tubuhnya membuat dirinya lepas kendali.
(baca chapter greed)

Dengan cepat Samuel memasukkan benang merah itu kedalam kepala Rian, membuatnya merasakan mual yang sama seperti terakhir kali akan tetapi inj tidak separah sebelumnya yang membuatnya muntah-muntah.

Dari punggung Rian muncul 8 helai benang dengan warna berbeda, yaitu merah,biru,hijau muda,coklat,emas, hitam,putih dan hijau tua.

"Ah...maaf, maksudku anakku menguasai 8 jenis sihir berbeda"ujar Samuel tersenyum seakan meledek sang raja.

Mata raja terbelalak kaget melihat
hal itu, bahkan sang ratu menutup mulutnya karena terkejut mengetahui kenyataan bahwa ada seseorang yang mampu menguasai lebih dari 6 sihir?!.

"Aku tidak bisa mempercayainya semudah itu?! Mana mungkin hanya dengan beberapa helai benang!" Thalia seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Samuel.

"Tidak Thalia, yang dikatakan Samuel memang benar...skill benang merah milik Samuel memiliki banyak sekali kegunaan yang dahulu sangat diperlukan saat perang dan ini adalah salah satu kegunaannya mengetahui sihir seseorang."ujar sang raja dengan wajah serius.

"Ta..tapi ayah.."Thalia berusaha membela dirinya.

"Sudahlah, tidak usah banyak bicara Almus, ada perlu apa kau dengan aku? Ah maksudku Rian?."tanya Samuel menyela pembicaraan.

Sebelum raja Almus  berbicara, tiba-tiba sang ratu mengangkat tangannya seakan menyuruh raja Almus diam.

Sepertinya nih raja takut pada istrinya, pikir Rian yang secara perlahan mencabut benang warna-warni di punggungnya.

"Perkenalkan namaku Veronica Von August, aku adalah ratu di kerajaan Farta dan merupakan istri dari raja Almus"ujar sang ratu yang berjalan mendekati Rian dan Samuel secara perlahan.

Rian merasa ada yang aneh dengan ratu, dia merasa sang ratu seakan tak melepas pandangan darinya atau bahkan berkedip seakan terus memaku padanya.

Saat ratu sudah sampai di hadapan Rian dan Samuel, lantas Samuel pun langsung menundukkan badannya dengan Rian yang kepalanya dipaksa untuk tunduk oleh Samuel diikuti dengan Alexander dan yang lain.

"Mataku tidak pernah salah, apa yang kau lakukan disini PLANTOS"ujar sang ratu menyentuh wajah Rian.

Disana mereka bertatapan Rian terkejut melihat mata sang ratu yang berkilau dengan pupil mata yang dipenuhi rune berwarna ungu.

Seakan ada sihir yang mengikat mereka lantas Rian tidak bisa bergerak membuat Samuel hanya bisa menatap mereka berdua dengan tatapan bingung.

"Apa yang kau maksud ibu? Apa itu PLANKTOS??"tanya Thalia sang putri membuyarkan Rian dan ratu Veronica yang sedang bertatapan.

"Haha...tidak apa-apa sayang, sekarang karena ada tamu yang berasal dari dunia lain bukannya
kita harus menyajikan makanan istimewa?"balas Veronica sang ratu meninggalkan Rian yang terdiam.

Kepalanya terasa sangat kosong, apa yang terjadi? Kenapa kepalanya terasa sangat kosong seakan ada yang mengacak-acak ingatannya?, lalu sebenarnya apa yang dikatakan oleh ratu?.

PLANKTOS?, saat mempelajari biologi Rian pernah mendengar kata-kata aneh itu, itu merupakan nama dari sesuatu makhluk bernama plankton.

Plankton berasal dari kata PLANKTOS yang berarti pengembara, kenapa diberi nama seperti itum dikarenakan plankton merupakan hewan yang terus mengembara tak tentu arah mengikuti aliran air entah kemana dia dibawa.

"Apa yang kalian tunggu? Ayo ikuti ibuku."ujar Thalia kepada Rian dan teman-temannya seketika membuat Rian terkejut sebentar.

Terlihat sang ratu yang berjalan meninggalkan ruangan itu, Alexander dan yang lain menatap Samuel seakan meminta petunjuk lantas sang ketua guild itu pun hanya berdiri dan mengajak mereka mengikuti sang ratu.

Rian yang masih melamun apa yang sebenarnya terjadi hanya bisa mengikuti Samuel dari belakang, dia tidak menyangka jika dunia lain akan serumit ini.

"Hey, kawan!! Aku kira tadi kau bakal mati!."tiba-tiba Luis merangkul Rian dan mengajaknya berbicara sembari tersenyum lebar.

"Haha...iya, tapi itu juga kesalahanmu karena tidak mengikuti aturan."ujar Alexander berusaha menasehati Rian.

"Teleh, tapi kau sendiri yang paling ingin menyelematkan Rian kan? Haha bahkan kau sampai ingin berangkat sendirian menyelamatkan Rian."ujar Sera tertawa mengejek Alexander.

"Hei, itu tidak benar!."ujar Alexander dengan wajah memerah.

"Secara teknis itu benar."ujar Elena dengan nada datar.

"Kau?!."Alexander menahan jengkel dan malu dengan perkataan yang dikeluarkan teman-temannya.

Rian tertawa kecil melihat ini, dia tahu bahwa dunia lain sangat rumit tapi ini adalah kesempatan dirinya untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Dan sekarang Rian sedang berpikir, darimana sang ratu tau jika dia berasal dari dunia lain?.

.

.

.

Heyyo gengs, jika kalian suka cerita ini vote dan komen yeee.

Rian's journey in another worldWhere stories live. Discover now