TALENT AND HARDWORK

169 11 8
                                    


"A..apa yang sedang terjadi?!." Sera melotot melihat Alexander dan Rian yang menggunakan skill aneh.

Gulp...

"Lembuswana ya?, Sepertinya aku pernah mendengar itu.. tapi dimana ya?."

Samuel menelan ludahnya,
dia tau informasi tentang skill
milik Alexander  tapi skill LEMBUSWANA milik Rian membuat Samuel menjadi penasaran dan kembali mengingat sesuatu.

"Hei dimana tongkat pengembala punyamu tadi?."tanya Rian kepada Alexander.

"Ya, aku menaruhnya tadi di ruangan Samuel, ya itu hanya tongkat biasa."ujar Alexander sembari menggaruk kulit naganya.

"Ya itu bagus lah daripada harus membawa tongkat pengembala, dan bagaimana jika kita lanjutkan sekarang?."Rian sedang bermain-main dengan aura emasnya seperti menyentuh atau mengelus aura itu.

"Dengan senang hati!."

[FIRE BALL]

sebuah bola api berukuran kecil bahkan lebih kecil dari kelereng muncul di atas telapak tangan Alexander.

Lalu dia langsung menjentikkan jarinya kepada bola api kecil itu, bola api itu lantas melesat tajam ke arah Rian yang sedang berdiri hendak bersiap-siap.

Rian yang bahkan tidak melihat bola kecil itu dari kejauhan tapi untungnya dia mampu bergeser dengan cepat ke samping, tapi bola api itu meninggalkan goresan kecil di pipinya.

"Itu cepat sekali!."

Rian terkejut bukan main karena belum apa-apa kemampuan Alexander sudah meningkat sejauh ini.

"Tenang saja, karena ini baru permulaan."ujar Alexander.

Alexander menghunuskan pedangnya yang seketika berubah warna menjadi merah dan terdapat sebuah ukiran berbentuk seperti naga di bilah pedangnya.

"Ini akan keren."

Rian mengambil aba-aba siap bertarung.

Krakk!!..

Belum satu detik setelah itu tiba-tiba Alexander sudah menebas Rian dengan vertikal, tapi serangan itu langsung ditangkis oleh Rian dengan menyilangkan kedua tangannya yang terdapat seperti sisik bercahaya.

Tapi akibat Rian yang menahan serangan dadakan yang kuat dari Alexander bagian telapak kakinya menghancurkan lantai.

Rian membalas serangan itu dengan tinju tangan kanan
yang terlapisi oleh lapisan sisik bercahaya transparan, akan tetapi serangan itu berhasil di tahan oleh Alexander menggunakan pedangnya.

"Itu serangan lemah."

Alexander langsung menendang bagian lengan Rian membuatnya terhempas kesamping.

Lantas Alexander melompat ke arah Rian dengan pedang tajam yang mengarah tepat ke tubuhnya.

Crak!..

Pedang itu lantas terhenti ketika menyentuh kulit Rian, terdengar suara retakan pada sisik emas di lengan Rian akan tetapi di balik sisik itu ada sebuah lapisan gelap yang menyelimutinya.

"Bagaimana dengan layer ini?, Keren kan?."tanya Rian sembari tersenyum.

Rian lantas hendak menghantam muka Alexander yang masih terhenti di sana dengan tinjunya, akan tetapi Alexander dengan cepat mundur kebelakang.

Belum sempat berdiri tegap tiba-tiba sebuah belalai gajah berwarna emas menyerang Alexander dari atas.

Dengan sigap Alexander langsung membelokkan serangan itu ke samping
dengan pedangnya, belalai panjang itu menghantam
dinding menyebabkan retakan besar disana.

Rian's journey in another worldWhere stories live. Discover now