02. MURID PINDAHAN

374 141 1.4K
                                    

Mulmed : Yuri Sahkila, si cewek calm jadi sasaran playboy

"Kalem, jangan jutek. Tersenyumlah selagi Anda masih mempunyai gigi. Senyum pepsodent, manis ya. Senyum tak punya gigi, kok ompong."
Yuri Sahkila

VOTE, FOLLOW, SHARE. RAMAIKAN DENGAN KOMEN
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

______________________________

02. MURID PINDAHAN
______________________________

     "Jak, katanya ada murid pindahan," kata Pandu, menunggu Jakti sebentar lalu mengikutinya naik ke lantai dua. Ruang 126.

     "Cowok apa cewek?" tanya Sakya yang berangkat bareng Jakti.

     "Cewek," balas Pandu.

     Sampai lantai dua, Jakti menaruh kepalan tangan di depan wajah dan menariknya ke samping badan. Menggigit bibir bawahnya lalu berkata, "sasaran buaya."

     Pandu menghela napas, menatap Jakti yang melompat-lompat menuju kelasnya. "Untung nyadar, kalo Jakti buaya."

     XI AKUNTANSI 6

     Jakti menaruh tas selempang warna hitam di meja pojok belakang, barisan meja paling dekat dengan pintu. Terasa ada yang kurang, Jakti menyentuh kepalanya, slayer hitam putih terpasang disana. Kacamata hitam juga bertengger di atas slayer. Jakti berjalan keluar kelas dan 'HUAH! BRAK!'

     "MELEK KALO JALAN!" Pandu menendang kaki Jakti tapi tidak kena karena temannya itu menghindar.

     Jakti juga kaget karena tabrakan dengan Pandu yang hendak masuk ke kelas. "Cewek yang tadi katanya pindah kesini, bakal ditempatin di AK berapa?"

     "Ak enam," balas Pandu lalu menerjang Jakti yang berdiri di ambang pintu.

     "Kelas gue dong," kata Jakti, senang. Lalu menatap Sakya yang masuk kelas dengan tatapan kosong.

     "Elo bingung kenapa, Sak?" tanya Caitlyn, sekelas dengan Jakti dan kawan-kawan.

     Sakya duduk di kursi meja depan, barisan kedua dari pintu. Sakya menyentuh gagang kacamata, membenarkan.

     "Itu tempat duduk gue, Sak," kata Caitlyn.

     Sakya mendongak menatap Caitlyn. "Eh, salah ya."

     "Sakya kalo kaget jadi kek orang ilang. Linglung dia. Tempat duduk lo di belakang, pojok sini sama Jakti. Di belakang tempat duduk gue, Sak," kata Pandu, menunjukkan tempat duduk Sakya.

     "Oh iya, yah. Tadi elo aja kaget, Pan. Tapi Sakya diem-diem bae, ternyata linglung," kata Jakti di dekat meja Caitlyn.

     "Jahat lo, Jak. Lupa sama temen sendiri. Bisa bahaya itu, kalo Sakya sampe syok," kata Pandu.

     "Lyn, udah gak marah?" Jakti berjongkok di depan meja Caitlyn, kedua tangan terlipat di meja pinggir menopang dagunya.

     Caitlyn menutup wajah Jakti dengan kemoceng. "Gak usah deket-deket sama gue lagi, deh, Jak."

     "HUACHIM!" Bulu-bulu di kemoceng membuat Jakti bersin.

     Beberapa teman di kelas XI Akuntansi 6 menoleh ke Jakti karena suara bersinnya begitu keras dan mengagetkan. Ada yang sedang scroll sosial media, stalking cowok ganteng, main game, cek update oppa comeback dan lainnya sambil menunggu wali kelas hadir. Pelajaran baru aktif di minggu kedua setelah kenaikan kelas.

Playboy TsundereDonde viven las historias. Descúbrelo ahora