09. DASAR PLAYBOY

205 79 760
                                    

Mulmed : Hea Pradipta, cucunya Pak Harjun guru Sejarah Indonesia. Suka sama Jakti sejak kelas sepuluh baru kesampean pacaran di kelas sebelas.

"Apa yang gue inginkan jadi kenyataan. Gue gak bakal lepasin dengan mudah. Minggir buat elo yang coba-coba rebut milik gue."
—Hea Pradipta

VOTE DULU, BACA PERLAHAN, RAMAIKAN DENGAN KOMEN
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong


______________________________

09. DASAR PLAYBOY
_______________________________

     Jaejun sedang makan sayap ayam bakar di kursi meja yang singgah depan kelas.

     Hea melihat. "Genta sama Jaejun populer kaya sayap ayam."

     Gentala mendekat. "Do you know Angel Wing, He? Sayap malaikat, makanya populer. Ganteng gini dikatain mirip sayap ayam."

     "Sayap ayam populer juga, 'kan? Jumlahnya dua. Kaya kalian berdua yang suka berduaan. Mang beli ayam geprek. Apa yang mau digeprek? Sayapnya. Hahaha. Sama-sama berbulu ketek," kata Hea.

     Gentala mendekati Hea, mengangkat lengannya. "Mau liat ketek gue, lo?"

     Hea mendorong bahu Gentala. "Dih jorok, Gen!"

     Gentala tertawa melihat Hea melarikan diri. Ia menatap Jaejun yang masih makan sayap ayam bakar. "Bagi dong, Jae. Masih ada tiga sayap di kotak makan elo."

     Jaejun berdiri, memberikan kotak makannya. "Buat lo semua."

     "Elo kan baru makan satu."

     "Gak nafsu makan gegara ketek lo."

     "Ketek berkah."

»»——⍟——««

     Jakti berdiri dari duduk lalu menggeser kursi Sakya, merapat dengan kursinya. Melihat kursi kosong di meja samping, ia menarik kursi itu. Ia menaruh tas di dekat tembok lalu berbaring telentang.

     "Tursinah! Turu si nggenah," kata Jakti yang artinya 'tidur si jelas'.

     Istirahat kedua membuat murid XI Akuntansi 6 merasa malas untuk bergerak. Jadi mereka berdiam diri di kelas setelah sholat di masjid. Ada yang duduk di kolong meja bersandar ke kursi, makan bekal bawa dari rumah, usap-usap layar smartphone, cari perhatian duduk di panggung kelas, rebahan di kursi, baru masuk kelas sempat mampir kantin beli camilan dan lain-lain.

     'Srek'

     'Srek'

     'Tuk'

     Jakti terganggu, menyilangkan kaki kanan ke atas kaki kiri masih telentang di atas tiga kursi, karena ulah Pandu yang meruncingkan ujung pensil menggunakan pisau kecil.

     "Gue punya serutan pensil, Pan," kata Sakya berdiri di pinggir mejanya. Sorot matahari yang masuk lewat jendela terhalang tubuhnya, menutupi Jakti yang molor.

     "Patah-patah mulu kaya hati gue, kalo pake serutan," kata Pandu melirik Jakti yang kemejanya tak dikancing, keluar dari celana dan kaos hitamnya nampak. Pandu sendiri kaosnya warna putih.

     'Srek'

     'Tuk'

     'Srek ke srek ke srek'

Playboy TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang