42. ELITE DAN TIDAK PELIT

28 5 0
                                    

Mulmed : Gentala Suteja, masih hidup

"Belajar, belajar apa yang buang-buang waktu? Belajar mencintai dia yang tidak ada hasilnya."
—Gentala Suteja

VOTE DULU ⚠ BACA PERLAHAN 1200 KATA ⚠ RAMAIKAN DENGAN KOMEN DAN JANGAN LUPA SHARE KE BESTIE KALIAN
CMIIW - Correct Me If I'm Wrong

___________________________

42. ELITE DAN TIDAK PELIT
___________________________

     "SPP SMK Songrim emangnya berapa?" tanya Gentala pada Dean di depan kelas XI TKJ 1 saat cowok itu bilang akan bayar SPP.

     "Sejuta, 'kan sebulan. Lo masa udah dari kelas sepuluh di sini, gak tau," balas Dean cowok berlesung pipi.

     Gentala memakai bando hitam ala cowok agar rambut gondrongnya tak menghalangi penglihatan. "Kan Babeh gue yang bayar langsung ke bank. Transfer. Gak tunai," jelasnya.

     "Anak manja lo," kata Dean membuat Gentala terkekeh. "Gue mau bayar SPP dulu ya."

     "Mau gue temenin gak? Lo masih baru di sini kalo kesasar gimana?" Selaku ketua kelas, Gentala tak ingin anggota kelasnya nyasar dan jadi heboh. 'Cogan Teknik Nyasar'.

     "Kalo bank sekolah gue tau. Di halaman sekolah sebelah kanan, 'kan? Pas berangkat sekolah sering liat," ujar Dean.

     "Udah tau ya. Ya udah sana bayar SPP. Kalo telat sehari ada sanksi," kata Gentala. "Babeh gue pernah telat transfer, gue kena sanksi."

     "Sanksinya gak boleh ikut pelajaran sehari, 'kan?" tanya Dean memastikan.

     "Harus bayar tiap tanggal satu," ujar Gentala.

     "Tanggal satu ya." Dean melihat layar smartphone untuk mengecek kalender. "KAN MINGGU, SEKARANG TANGGAL DUA SENIN. GEBLEK!" ujarnya lalu berlari menuju bank sekolah.

     Gentala hendak mengatakan sesuatu tapi Dean sudah berlari cepat. "Baru mau bilang kalo tanggal satu itu libur, bisa bayar tanggal dua. Gak kena sanksi," ujarnya.

     BANK DNA

     Saat berbelok ke kanan untuk meraih pintu bank yang tampak transparan, Dean sampai terpeleset di lantai keramik namun tetap bangkit dan mendorong pintu itu untuk masuk. "Hai, Ri," sapanya pada cewek yang menerima bukti bayar dari petugas bank.

     Tangan Yuri, tremor. "Mau bayar SPP ya?" tanyanya.

     Dean mengusap dahi yang berkeringat lalu mendekat ke meja tinggi untuk membayar. "Iya nih. Elo kena sanksi juga dong baru bayar sekarang?"

     "Sanksi?" Yuri menatap Dean yang menunggu jawabannya dan cowok itu masih ngos-ngosan lalu menyerahkan beberapa lembar uang merah ke petugas. "Kalo bayarnya besok lah baru kena sanksi."

     'Glek' Dean meneguk ludahnya. "Kan harusnya bayar tiap tanggal satu. Kemarin dong. Kalo sekarang berarti udah lewat sehari."

     "Kalo tanggal satu, dua, tiga libur. Gak papa tuh bayar tanggal empat yang penting jangan tanggal lima," jelas Yuri.

     Dean mengacak rambutnya lalu menunduk sejenak untuk mengumpat. "Genta ngerjain gue mesti nih! Lari nyeberang lapangan panas banget! Kepeleset di koridor! Kesandung tong guling! Nabrak squad ciwi-ciwi!"

     "Lo baru tau?" tanya Yuri.

     "You ask me?! Ya iya lah!" ujar Dean suka ngegas.

     Yuri sempat tersentak kaget lalu berkata, "makanya baca baik-baik buku panduan dari sekolah. Belum dikasih ya?"

Playboy TsundereWhere stories live. Discover now